Resume Buku Filsafat Ilmu
Identitas Buku
Judul Buku : Filsafat Ilmu, Mengurai
Ontologi, Epistimologi, dan Aksioloigi Pengetahuan
Penulis : Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya,
Bandung
Tahun Terbit : 2004
Jumlah Halaman : 247 halaman
Cetakan
: Pertama
BAB
1
PENDAHULUAN
Pengetahuan
merupakan segala sesuatu yang telh diketahui oleh manusia. Dalam buku filsafat ilmu ini akan dijelaskan
mengenai tiga pengetahuan yaitu penetahuan filsafat, penetahuan sains, dan
pengetahuan mistk.
· Pengetahuan
filsafat merupakan pengetahuan yang bersifat rasional namun belum disertai
dengan bukti (empiris).
· Pengetahun
sains merupakan pengetahun yang bersifat
rasional dan empiris (disertai dengan bukti), memiliki metode sain.
· Pengetahuan
mistik merupakan pengetahuan yang bersifat abstrak, dimana kebenarannya tidak
dapat dibuktikan secara empiris dan biasanya tidak rasional.
Adapun
pengetahuan seni yang menjelaskan tentang estetika dan etika, namun kurang
dijelaskan lebih lanjut.
Logis
dan Rasional
Logis
dan rasional merupakan dua kata yang biasanya dijadikan indikator suatu
kebenaran. Rasional merupakan segala sesuatu yang sesuai dengan hukum alam,
sedangkan logis merupakan pemikiran akal yang terbagi menjadi dua yaitu
logis-rasional dan logis-supra-rasional. Logis-rasional yaitu pemikiran akal
yang sesuai dengan hukum alam sedangkan Logis-supra-rasional yaitu pemikiran
yang masuk akal namun tidak sesuai dengan hukum alam.
BAB
2
PENGETAHUAN
SAINS
A.
Ontologi
Sain
1. Hakikat Pengetahuan Sain
Pada dasarnya pengetahuan sain dapat menangani masalah rasional kemudian masalah empiris. Pengetahuan sain digunakan untuk menyelesaikan masalah rasioal jika sudah adanya penarikan hipotesis yang telah mencukupi dari segi kerasionalan walaupun belum diuji kebenarannya, selanjutnya pengetahuan sain menyelesaikan masalah empiris ketika hipotesis yang ditarik telah diuji kebenarannya sesuai dengan prosedur metode ilmiah.
Rumus metode ilmiah: buktikan bahwa logis – tarik
hipotesis – ajukan bukti yan empiris. Cara kerja sain yaitu menggunakan
sebab-akibat yang memberikan nilai benar atau salah saja.
2. Struktur Sain
1) Sain
Kealaman
2) Sain
Sosial
3) Humaniora
B.
Epistemologi
Sain
1. Objek Pengetahuan Sain
Apapun
bisa dijadikan objek penelitian sain asalkan objek tersebut empiris, adapun
objek pengetahuan sain seperti manusia, alam, tumbuhan dll. Objek yang telah dilakukan
penelitian kemudian menghasilkan teori-teori yang dikelompokkan sesuai dengan
cabang sainnya, teori yang telah berkelompok disebut struktur sain.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Sain
Pertama
manusia sebagai pengatur sesuai dengan paham humanisme bahwa manusia mampu
mengatur dirinya dan alam, kedua dibutuhkan akal sebagai sumber aturan sesuai
dengan paham rasionalisme yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan
pengukur pengetahuan. Ketiga gunakan empirisme dimana benar apabila logis dan
ada bukti empirissebagai alat untuk mensepakati aturan. Keempat, untuk mengukur
empirisme digunakan positivisme sehingga sifatnya lebih spesifik/tidak umum.
Kelima gunakan positivisme yang lebih operasional yaitu metode ilmiah.
Selanjutnya yang keenam agar secara teknis dan rinci gunakanx metode riset yang
kemudian menghasilkan medel-model penelitian yang menjadi simpulan dalam
membuat aturan.
3. Ukuran Kebenaran Pengetahuan Sain
Ilmu
ialah teori, teori dikatakan benar apabila telah teruji secara logis dan
empiris. Hipotesis menjadi teori apabila telah terbukti dan teori menjadi
hukum/Aksioma apabila selalu didukung bukti empiris.
C.
Aksiologi Sain
1. Kegunaan
Pengetahuan Sain
1) Teori sebagai alat eksplanasi
2) Teori sebagai alat peramal
3) Teori sebagai alat pengontrol
2. Cara
Sain Menyelesaikan Masalah
Contoh menyelesaikan masalah dengan sain:
saat ini kenakalan remaja terjadi sedangkan sebelumnya tidak pernah
terjadi.Cara menyelesaikan masalah sbb:
pertama mengidentifikasi masalah tersebut
-> seperti apa kenakalan remaja yang terjadi.
Kedua mencari teori sebab akibat kenakalan
remaja.
Ketiga membaca literatur -> mencari teori
yang menjelaskan mengenai cara memperbaiki remaja yang nakal sesuai dengan
penyebabnya.
Namun, dalam menyelesaikan masalah hendaknya
jangan terlalu terpaku pada sain karena teori sain belum tentu mampu
menyelesaikan masalah dan belum tentu tersedianya teori mengenai masalah yang
ingin diselesaikan karena masalah terus berkembang lebih cepat dibandingkan
teori sain.
3. Bonus
Netralitas
sain
• Dalam netralitas sain (Mukti Ali &
Sadeli) terdapat sain netral (tidak memihak) dan sain tidak netral (terikat),
paham sain netral merupakan paham bahwa sain itu tidak memihak pada kebaikan
maupun kejahatan dimana paham ini tidak memiliki batasan apapun, sedangkan
paham sain tidak netral merupakan paham bahwa sain itu memiliki batasan-batasan
seperti agama.
• Adapun netralitas sain (Herman Soewardi)
dibagi menjadi dua yaitu sain Sain Formal dan Sain Emperikal. Sain formal itu
netral karena diatur oleh hukum-hukum logika sedangkan sain emperikal itu tidak
netral karena dipengaruhi oleh pijakannya (nilai). Selain itu, sain formal
dikatakan netral karena hukum-hukumnya bukan dibuat oleh manusia melainkan
Tuhan dan sain emperikal dikatakan tidak netral karena dibangun berdasarkan
pijakan manusia (pakar) yang mungkin berbeda dengan manusia lain.
Sain Emperikal oleh Kuhn disebut sain normal,
dalam perkembangannya sain normal menghadapi anomali (fenomena yang tidak dapat
dijelaskan) lalu menimbulkan krisis (ketidakpercayaan terhadap teori) sehingga
menimbulkan paradigma baru. Permasalahan utama sain normal terletak pada
penginderaan, dimana penginderaan memiliki kecacatan sehingga menimbulkan
pendapat yang berbeda. Namun kecacatan penginderaan ini menurut Herman Soewardi
dapat disempurnakan oleh firman Tuhan.
Krisis
Sain Mode
Pengembangan ilmu
Pada dasarnya isi dari ilmu merupakan teori, teori adalah
pendapat yang meiliki alasan. Pengembangan ilmu sama dengan pengembangan teori,
dimana yang dapat dikatakan mengembangkan ilmu yaitu apabila adanya penyusunan
teori baru, adanya teori baru yang menggantikan posisi teori lama, teori yang
merevisi teroi yang telah ada dan penghapusan teori.
BAB
3
PENGETAHUAN
FILSAFAT
A.
Ontologi
Filsafat
1. Hakikat Pengetahuan Filsafat
Para ahli seperti Hatta dan Langeveld berpendapat bahwa seseorang akan mengerti filsafat dengan sendirinya apabila telah belajar/berfilsafat sendiri. Namun, sebenarnya pengertian filsafat juga dapat disimpulkan yaitu bahwa filsafat merupakan pengetahuan yang logis dan tidak empiris.
1. Hakikat Pengetahuan Filsafat
Para ahli seperti Hatta dan Langeveld berpendapat bahwa seseorang akan mengerti filsafat dengan sendirinya apabila telah belajar/berfilsafat sendiri. Namun, sebenarnya pengertian filsafat juga dapat disimpulkan yaitu bahwa filsafat merupakan pengetahuan yang logis dan tidak empiris.
2. Struktur Filsafat
Hasil
berfikir yang disusun secara sistematis disebut sistematika filsafat atau
disebut juga dengan struktur filsafat. Ada tiga cabang besar filsafat, yaitu:
• Ontologi: tentang hakikat,
mencakup semua bidang filsafat seperti logika, metafisika, antropologi dll.
• Epistemologi: tentang cara
memperoleh pengetahuan filsafat, mencakup satu bidang saja.
• Aksiologi:
tentang guna pengetahuan filsafat.
Adapun
Filsafat Perennial, merupakan salah satu filsafat baru.
Filsafat perennial merupakan filsafat yang mempelajari suatu nilai yang benar dalam setiap agama untuk menjadi pendoman menajalankan hidup. Aldous Huxley dalam bukunya The Perennial Philosophy mengemukakan ada tiga hakikat Filsafat Perennial, yaitu:
Filsafat perennial merupakan filsafat yang mempelajari suatu nilai yang benar dalam setiap agama untuk menjadi pendoman menajalankan hidup. Aldous Huxley dalam bukunya The Perennial Philosophy mengemukakan ada tiga hakikat Filsafat Perennial, yaitu:
o Metafisika, mengetahui hakikat realitas ilahi merupakan subtansi
dunia ini baik yang material, biologis, maupun intelektual.
o Psikologi, mengetahui yang ada didalam diri manusia yang berkaitan
dengan realitas ilahi.
o Etika, petunjuk untuk mengefektifkan perubahan dalam diri manusia
sehingga menjalankan kehidupan dengan cara baru. Biasanya dalam bentuk
kedermawanan, kerendahatian, dan ketulusan.
Filsafat Pos Modern ( Pos Modern
Philosophy )
Filsafat
Pos Modern di dominasi oleh Rasionanlisme yang dideskonstruksi. Contohnya
seperti budaya barat yang nyaris hancur karena sumber kebenarannya hanya
memakai rasionalisme saja, nah pemakaian rasionalisme ini perlu didekonstruksi
menjadi bahwa sumber kebenaran bisa dari agama juga. Jadi untuk menyelamatkan
budaya ada baiknya disusun berdasarkan agama yang benar.
3. Epistemologi Filsafat
1) Objek Filsafat
3. Epistemologi Filsafat
1) Objek Filsafat
Objek penelitian filsafat sangatlah luas,
dimana filsafat meneliti objek yan ada dan munkin tidak ada.
2) Cara
Memperoleh Pengetahuan Filsafat
Setelah banyaknya perdebatan dan pergantian
mengenai penggunaan akal dan agama dalam cara memperoleh pengetahuan filsafat,
dapat disimpulkan bahwa cara memperoleh pengetahuan filsafat dapat disesuaikan
dengan sejauh mana (mendalam atau tidak) keingintahuan filosof terhadap
pengetahuan itu. Apabila seorang filosof ingin mengetahui pengetahuan secara
mendalam yaitu dengan berpikir tanpa bukti empirik atau bisa disebut dengan
akal, sedangkan bagi seorang filosof yang mengetahui tidak mendalam biasanya
berpikir disertai bukti empirik atau biasa disebut sain.
3)
Ukuran kebenaran suatu filsafat
Kebenaran suatu filsafat dapat diukur melalui logis
tidaknya pengetahuan itu, apabila logis maka dapat dikatakan filsafat. Adapun kebenaran
filsafat tidak harus disertai bukti empiris. Kebenaran suatu teori filsafat
terletak pada kekuatan argumen yang logis atau tidak. Jadi, ukuran kebenaran
suatu filsafat yaitu logis dan tidak wajib ada bukti empiris.
C.
Aksiologi Pengetahuan Filsafat
1. Kegunaan Suatu Filsafat
1. Kegunaan Suatu Filsafat
• Filsafat
sebagai kumpulan teori filsafat seperti teori marxisme, komunisme, syiah dua
belas sesuai dengan teori yang Anda sukai.
• Filsafat
sebagai metode pemecahan masalah, dimana filsafat mencari sebab dari sudut
pandang yang seluas-luasnya sebagai
salah satu cara pemecahan masalah secara mendalam dan universal.
• Filsafat
sebagai pandangan hidup, dimana filsafat digunakan sebagai pendoman hidup yang
akan mempengaruhi sikap dan tindakan manusia.
Kegunaan Filsafat bagi Akidah
Akidah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan, akidah dapat diperkuat dengan pengalaman dan pemahaman. Filsafat sendiri dapat memperkuat pemahaman kita tentang Tuhan melalui teori/argumen yang logis, adapun teorinya seperti yang dikemukakan oleh Thomas Aquinas berusaha menyusun argumen logis untuk membuktikan adanya Tuhan yaitu argumen gerak, argumen kausalitas, argumen kemungkinan, argumen tingkatan dan argumen teologis, namun sayangnya teori tersebut lemah untuk membuktikan Tuhan karena akan membawa kita memahami tuhan secara sempurna. Adapun Kant yang menyatakan bahwa tuhan tidak dapat dipahami dengan akal melainkan dengan rasa hati, bukti-bukti dari akliah (rasio) pun dianggap lemah oleh Kant karena bukti yang kuat adalah suara hati.
Kegunaan Filsafat bagi Hukum
Filsafat ( filsafat metodologi ) dapat membantu menafsirkan teks dan memberikan kritik ideologi yang berguna dalam pengembangan hukum. Dalam memberikan kritik ideologi, yakni menggunakan fungsi kritis filsafat seperti mempertanyakan dasarnya, memperlihatkan implikasi dan membuka kedok yang mungkin berada dibelakangnnya. Dua hal yang dapat dilakukan filsafat yaitu:
Pertama, kritik terhadap ideologi saingan yang akan merusak Islam atau masyarakat Islam. Kedua, kritik terhadap hukum Islam. Misalnya mempertanyakan apakah benar hukum itu seperti itu, apakah itu sesuai dengan esensi yang dikandung oleh teks yang dijadikan dasar hukum tersebut.
Kegunaan Filsafat bagi Bahasa
Filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas bahasa, karena logika dapat mengetahui kesalahan bahsa. Tanpa peran serta filsafat (logika) kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki, karena apabila terjadi kekeliruan dalam berbahasa akan melahirkan kekeliruan berfikir dan bahasa yang benar itu akan mampu mewakili konsep logis yang dibawakannya. Adapun kekeliruan yang sering terjadi adalah kekeliruan karena komposisi dan kekeliruan dalam pembagian atau devisi.
Kegunaan Filsafat bagi Akidah
Akidah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan, akidah dapat diperkuat dengan pengalaman dan pemahaman. Filsafat sendiri dapat memperkuat pemahaman kita tentang Tuhan melalui teori/argumen yang logis, adapun teorinya seperti yang dikemukakan oleh Thomas Aquinas berusaha menyusun argumen logis untuk membuktikan adanya Tuhan yaitu argumen gerak, argumen kausalitas, argumen kemungkinan, argumen tingkatan dan argumen teologis, namun sayangnya teori tersebut lemah untuk membuktikan Tuhan karena akan membawa kita memahami tuhan secara sempurna. Adapun Kant yang menyatakan bahwa tuhan tidak dapat dipahami dengan akal melainkan dengan rasa hati, bukti-bukti dari akliah (rasio) pun dianggap lemah oleh Kant karena bukti yang kuat adalah suara hati.
Kegunaan Filsafat bagi Hukum
Filsafat ( filsafat metodologi ) dapat membantu menafsirkan teks dan memberikan kritik ideologi yang berguna dalam pengembangan hukum. Dalam memberikan kritik ideologi, yakni menggunakan fungsi kritis filsafat seperti mempertanyakan dasarnya, memperlihatkan implikasi dan membuka kedok yang mungkin berada dibelakangnnya. Dua hal yang dapat dilakukan filsafat yaitu:
Pertama, kritik terhadap ideologi saingan yang akan merusak Islam atau masyarakat Islam. Kedua, kritik terhadap hukum Islam. Misalnya mempertanyakan apakah benar hukum itu seperti itu, apakah itu sesuai dengan esensi yang dikandung oleh teks yang dijadikan dasar hukum tersebut.
Kegunaan Filsafat bagi Bahasa
Filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas bahasa, karena logika dapat mengetahui kesalahan bahsa. Tanpa peran serta filsafat (logika) kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki, karena apabila terjadi kekeliruan dalam berbahasa akan melahirkan kekeliruan berfikir dan bahasa yang benar itu akan mampu mewakili konsep logis yang dibawakannya. Adapun kekeliruan yang sering terjadi adalah kekeliruan karena komposisi dan kekeliruan dalam pembagian atau devisi.
2. Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah
Filsafat menyelesaikan masalah secara
mendalam dan universal. Salah satunya yaitu seks bebas, filsafat mempelajari
asal usul kebebasan seks itu. Ditemukan paham hedonisme kemudian ditemukan lagi
hedonisme merupakan turunan Pramagtisme. Pramagtisme itu bersama dengan
Liberalisme lahir dari Rasionalisme, cara mengatasi yang paling strategis
adalah dengan memerangi Rasionalisme karena Rasionalisme penyebab pertama
(sementara) seks bebas.
Bonus
Cara
Orang Umum Menilai
1. Menilai
berdasarkan ketidaktahuannya tentang itu, ketidaktahuan itulah yang dijadikan
ukuran.
2. Menilai dengan
menggunakan pendapatnya sebagai ukuran.
3. Menilai dengan
menggunakan pendapat umumnya pakar sebagai alat ukur
Netralitas
Filsafat
• Apabila menggunakan
filsafat nilai atau etika maka akan dianggap tidak netral.
• Apabila filsafat itu
adalah pemikiran orang, maka orang itu tidak akan netral.
• Apabila kemungkinan netral
itu ada pada logika, biasanya akan dianggap netral.
Jika Anda orang yang
termasuk berpandangan bahwa logika itu filsafat, maka Anda harus berpendapat
bahwa sebagian filsafat adalah netral.
BAB
4
PENGETAHUAN
MISTIK
A.
Ontologi
Pengetahuan Mistik
1. Hakikat Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio, maksudnya hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat dipahami rasio. Pengetahuan ini kadang-kadang memiliki bukti empiris namun lebih banyak yang tidak dapat dibuktikan secara empiris. Pengetahuan mistik ( sebenarnya pengetahuan yang bersifat mistik ) ialah pengetahuan yang supra-rasional tetapi kadang-kadang memiliki bukti empiris.
2. Struktur Pengetahuan Mistik
Mistik dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Mistik biasa, adalah mistik tanpa kekuatan tertentu, atau dalam Islam mistik ini disebut dengan tasawuf.
2) Mistik magis, adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik magis dibagi menjadi dua yaitu mistik-magis-putih yang contohnya ialah mukjizat, Karamah dan ilmu hikmah dan mistik-magis-hitam yang contohnya ialah santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir atau bahkan mistik-magis-hitam disebut sihir saja. Mistik-magis-putih adalah mistik yang berasal dari agama langit (Yahudi,Nasrani,Islam) yang dekat dengan Tuhan sedangkan Mistik-magis-hitam selalu dekat, bersandar dan bergantung pada kekuatan setan dan roh jahat. Adapun tiga golongan jiwa yang memiliki kemampuan magis: Pertama, mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui kekuatan mental atau himmah. Kedua, mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan menggunakan watak benda-benda yang disebut jimat. Ketiga, mereka yang melakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan imajinasi sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada orang yang dipengaruhi disebut kelompok pesulap.
1. Hakikat Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio, maksudnya hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat dipahami rasio. Pengetahuan ini kadang-kadang memiliki bukti empiris namun lebih banyak yang tidak dapat dibuktikan secara empiris. Pengetahuan mistik ( sebenarnya pengetahuan yang bersifat mistik ) ialah pengetahuan yang supra-rasional tetapi kadang-kadang memiliki bukti empiris.
2. Struktur Pengetahuan Mistik
Mistik dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Mistik biasa, adalah mistik tanpa kekuatan tertentu, atau dalam Islam mistik ini disebut dengan tasawuf.
2) Mistik magis, adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik magis dibagi menjadi dua yaitu mistik-magis-putih yang contohnya ialah mukjizat, Karamah dan ilmu hikmah dan mistik-magis-hitam yang contohnya ialah santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir atau bahkan mistik-magis-hitam disebut sihir saja. Mistik-magis-putih adalah mistik yang berasal dari agama langit (Yahudi,Nasrani,Islam) yang dekat dengan Tuhan sedangkan Mistik-magis-hitam selalu dekat, bersandar dan bergantung pada kekuatan setan dan roh jahat. Adapun tiga golongan jiwa yang memiliki kemampuan magis: Pertama, mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui kekuatan mental atau himmah. Kedua, mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan menggunakan watak benda-benda yang disebut jimat. Ketiga, mereka yang melakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan imajinasi sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada orang yang dipengaruhi disebut kelompok pesulap.
B.
Epistemologi
Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui Indra dan bukan melalui rasio, melainkan
diperoleh melalui rasa dan hati sebagai alat merasa.
1. Objek Pengetahuan Mistik
Objek pengetahuan mistik ialah objek abstrak-supra-rasional seperti alam gaib termasuk Tuhan malaikat, surga, neraka dan jin. Objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami rasio seperti kebal, debus, pelet, santet, penggunaan jin.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Mistik
Cara memperoleh pengetahuan mistik dapat dilakukan dengan latihan (riyadhah) atau pelatihan batin seperti untuk berkomunikasi dengan Tuhan kita harus membersihkan jasmani dan rohani yang dapat dilakukan dengan cara Thariqat.
Pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui Indra dan bukan melalui rasio, melainkan
diperoleh melalui rasa dan hati sebagai alat merasa.
1. Objek Pengetahuan Mistik
Objek pengetahuan mistik ialah objek abstrak-supra-rasional seperti alam gaib termasuk Tuhan malaikat, surga, neraka dan jin. Objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami rasio seperti kebal, debus, pelet, santet, penggunaan jin.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan Mistik
Cara memperoleh pengetahuan mistik dapat dilakukan dengan latihan (riyadhah) atau pelatihan batin seperti untuk berkomunikasi dengan Tuhan kita harus membersihkan jasmani dan rohani yang dapat dilakukan dengan cara Thariqat.
3.
Ukuran
Kebenaran Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik dapat diukur dari berbagai ukuran. Adakalanya ukuran pengetahuan mistik itu
kepercayaan atau bukti empiris. Satu-satunya tanda pengetahuan disebut pengetahuan mistik ialah
kita tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat yang ada dalam suatu kejadian mistik.
Pengetahuan mistik dapat diukur dari berbagai ukuran. Adakalanya ukuran pengetahuan mistik itu
kepercayaan atau bukti empiris. Satu-satunya tanda pengetahuan disebut pengetahuan mistik ialah
kita tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat yang ada dalam suatu kejadian mistik.
C. Aksiologi Pengetahuan Mistik
1. Kegunaan Pengetahuan Mistik
Secara
kasar mistik dapat digunakan untuk memperkuat keimanan. Adapun
mistik-magis-putih biasanya digunakan untuk kebaikan sedangkan
mistik-magis-hitam biasanya digunakan untuk tujuan jahat.
2. Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Maslaah
2. Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Maslaah
Pengetahuan
mistik menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi dan tidak juga
melalui proses rasio. Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik hitam.
Cara Kerja Mistik Magis Putih
Pada
dasarnya para ahli menggunakan kekuatan supra natural yang ada pada keharaman
dalam wirid atau do’a, wafaq atau isim untuk tujuan tertentu. Do’a dan wirid
dapat menjembatani manusia dengan kebutuhannya dan Tuhan yang memiliki apa yang
dibutuhkan itu, apabila seseorang dapat atau sanggup mempraktikkan wirid atau
do’a sesuai dengan rumusan maka kekuatan ilahiyah (khadam atau malaikat) akan
dapat memanfaatkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Cara yang kedua
ialah dengan memindahkan jiwa-jiwa ilahiyah atau khadam yang ada di dalam
huruf-huruf al-quran atau yang ada didalam asma-asma Allah.
Cara Kerja Mistik Magis Hitam
Digambarkan
oleh Ibnu Khaldum bahwa calon korban digambarkan oleh tukang sihir -> ia
rencanakan untuk membuat orang tersebut mengadopsi, baik dalam bentuk
simbol-simbol atau apapun -> lalu ia bacakan mantra -> lalu menyemburkan
air ludah pada gambar yang dikumpulkan selama membaca mantra -> lalu ia ikat bujuk pada simbol menurut
sasaran yang telah disiapkan. Ia meminta jin-jin kafir untuk membantu agar
mantra itu lebih kuat dan berhasil.
BONUS
Ilmu
Putih vs Ilmu Hitam
Suatu ilmu mistik magis harus lolos dalam uji Ontologi,
Epistemologi, dan Aksiologi. Apabila suatu ilmu mistik magis tidak lolos salah
satunya dapat digolongkan hitam.
O Ontologi : tidak boleh
melawan ajaran yang benar ( agama
misalnya ). Seperti mantra yang harus ditulis dengan darah haid.
O Epistemologi : untuk
mencapai tujuan tidak boleh melawan ajaran yang benar. Seperti berlari keliling
kampung dengan bertelanjang.
O Aksiologi : penggunaan
ilmu tidak boleh melawan ajaran yang benar. Seperti menggunakan pelet untuk
memisahkan pasangan suami istri.
Netralitas
Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik sangat jelas tidak netral karena
mistik magis bersifat individualistik, dimana individualistik pasti subjektif.
Bila sudah subjektif maka ia jelas tidak besfifat netral.
Beberapa Contoh Pengetahuan Mistik
MUKASYAF
Ontologi
Mukasyafah termasuk mistik putih. Pengetahuan mukasyaf
diawali oleh asumsi dan kesadaran tentang adanya kekuatan esensial secara asasi
antara subjek-objek, yaitu manusia/Tuhan. Dirumuskan oleh Ha’iri sbb:
Tuhan dalam Diri – Diri dalam Tuhan
Pengetahuan mukasyafah berpijak bahwa asumsi bahwa Allah
itu ada, dan selain Allah ada juga. Akan tertipu terdapat perbedaan sifat
ontologis mendasar antara ada Allah dan ada selain Allah.
Epistemologi
Metodologi Penyingkapan Tabir
Dua tahapan kegiatan penempuh jalan cahaya menurut Ibn
Sina,yaitu iradah (kehendak) dan riyadhah (latihan). Iradah adalah munculnya
hasrat berpegang teguh pada jalan yang membimbing menuju Tuhan. Menurut Ibn
Sina iradah ialah kerinduan yang didasarkan manusi tak kala dirinya kesepian
dan tidak berdaya, ia ingin bersatu dengan kebenaran agar tidak merasa kesepian
dan lepas dari ketidakberdayaan.
Sedangkan riyadhah adalah latihan. Mempunyai tiga tujuan:
• Menyingkirkan segala sesuatu selain Allah yang
menghalangi perjalanan spiritual.
• Menundukkan jiwa yang cenderung menyuruh berbuat jahat
ke jiwa yang tenang.
• Melembutkan jiwa batiniah dengan tujuan
membuatnya siap menerima pencerahan.
ILMU
LADUNI
Ontologi
Dalam tasawuf ada tiga alat untuk berkomunikasi secara
rohaniah, yaitu kalbu untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan, roh untuk mencintai
Tuhan dan sirr untuk musyahadah yakni menyaksikan keindahan, kebesaran dan
kemuliaan Tuhan secara yakin. Ketiga unsur itu sebenarnya menyatu, kesatuan itu
secara umum disebut hati. Jika hati tersebut dikosongkan dari segala sesuatu
yang buruk dan diisi dengan dzikrullah, maka hati itu akan mencapai pengetahuan
yang disebut laduni. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa, ilmu
laduni adalah ilmu batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran; ilmu laduni
adalah ilmu yang diterima langsung melalui Tuhan, iluminasi atau inspirasi dari
sisi Tuhan. Adanya ilmu laduni dibenarkan oleh Al-qur’an seperti disebut dalam
surat al-Kahfi : 65 “Dan telah Kami ajarkan (kepada Khidir) ilmu dari Kami”.
Epistemologi.
Maqam itu dapat dicapai dengan cara membersihkan dari
(hati) melalui riyadhah dan mujahadah. Riyadhah dan mujahadah itu akan
menghasilkan musyahadah (tembus pandang) pada ke-Ilahian Tuhan setelah
terbukanya hijab (dinding pembatas) antara hamba dan Tuhan dan saat tu hamba
tersebut menerima ilmu laduni.
Syarat menjalani riyadhah harus berumur 30 tahun atau
sudah menikah. Berdasarkan konsultasi dari seorang kiayi di Cicalengka, urutan
riyadhah sebagai berikut:
§ Harus
minta maaf kepada kedua orang tua.
§ Membasuh
kedua ibu jari kaki mereka lantas air pembasuh itu diminum.
§ Ber-syahadah
(ber-bay’at) di depan mereka.
§ Berpuasa
yang jumlahnya disesuaikan dengan tanggal kelahirannya.
§ Dilanjutkan
berpuasa 41 hari.
§ Syukuran
§ Berhenti
puasa selama 41 hari.
§ Puasa
lagi selama 101 hari dan malamnya membaca wirid, diakhiri dengan sedekah.
§ Berhenti
puasa selama 101 hari.
§ Puasa
lagi selama 1001 hari, malamnya wirid dan ditambah dengan tasbih, shalawat dan
doa-doa, hari terakhir tidak makan tidak tidur 24 jam.
§ Setelah
selesai puasa 1001 hari kemudian diurut kembali ke bawah dengan buka puasa
makanan berbeda-beda.
Aksiologi
Kegunaan Ilmu Laduni sebagai berikut:
Agar dapat memahami ilmu dengan tepat.
Dapat mengetahui tingkatan ilmu seseorang.
Mengetahui karakter seseorang.
Dapat mengambil ilmu orang lain yang diinginkan.
Dapat membedakan antara jin, setan, malaikat dan dapat
berdialog dengan mereka.
Dapat mengetahui penyakit seseorang dan menyembuhkannya.
Dapat mengobati orang yang kena santet.
Dapat mengetahui jodoh seseorang dan nasibnya.
Dapat mengetahui kematian seseorang, kalau mungkin
mengundurkannya.
Dapat mengetahui keinginan seseoarang tanpa ia
mengatakannya.
SAEFI
Ontologi
Saefi ialah nama ilmu yang terdiri dari rentetan bacaan
menurut bilangan dan waktu tertentu yang disandarkan kepada Allah. Dilihat segi
substansinya saefi adalah doa yang dibaca terus menerus atau berulang-ulang
menurut bilangan dan waktu tertentu sehingga doa menjadi tajam, doa yang tajam
yaitu doa yang cepat dikabulkan Tuhan.
Epistemologi
dan Aksiologi
Cara memperoleh
pengetahuan saefi sangat beragam, tergantung pada siapa gurunya dan jenis
saefinya. Namun, secara umum saefi diperoleh dengan banyak dzikrullah dan menjauhi maksiat.
JANGJAWOKAN
Ontologi
Jangjawokan
adalah bahasa Sunda, disebut juga Jampi Aji-aji dalam bahasa Jawa, adalah
semacam ucapan yang bacaannya campuran antara bahasa Arab, bahasa Sunda dan
Jawa. Isi kalimatnya mirip dengan mantra, ia biasanya disusun dalam bentuk
syair.
Epistemologi
Petunjuk tentang cara mempelajari
ilmu ini dan cara menggunakannya sebagai berikut:
. Pilih terlebih dahulu jampi atau doa sesuai dengan tujuan
. Mandi keramas, agar bersih dari hadas besar maupun hadas kecil
. Niat harus bulat, terkonsentrasi, jika jampinya asihan maka bayangkan wajah orang yang dituju.
. Menjalankan puasa sesuai petunjuk guru
. Jika sudah selesai puasa dan bacaan sudah hafal maka dianjurkan mengadakan selamatan yaitu menyajikan makanan sesuai petunjuk guru
. Jika pelaksanaan persyaratan mendapat godaan, maka harus sabar dan mencoba lagi
Aksiologi
Penentuan jangjawokan termasuk kedalam ilmu putih atau ilmu hitam dilihat dari tiga hal: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi.
. Pilih terlebih dahulu jampi atau doa sesuai dengan tujuan
. Mandi keramas, agar bersih dari hadas besar maupun hadas kecil
. Niat harus bulat, terkonsentrasi, jika jampinya asihan maka bayangkan wajah orang yang dituju.
. Menjalankan puasa sesuai petunjuk guru
. Jika sudah selesai puasa dan bacaan sudah hafal maka dianjurkan mengadakan selamatan yaitu menyajikan makanan sesuai petunjuk guru
. Jika pelaksanaan persyaratan mendapat godaan, maka harus sabar dan mencoba lagi
Aksiologi
Penentuan jangjawokan termasuk kedalam ilmu putih atau ilmu hitam dilihat dari tiga hal: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi.
SIHIR
Ontologi
Secara etimologis kata sihir
berasal dari bahasa Arab bentuk mashdar kata kerja sahara-yasharu yang memiliki
arti sesuatu yang sumbernya lembut dan halus. Selain makna bahasa di atas, kata
sihir secara bahasa juga berarti al-sharfu (membelokan), maksudnya membelokan
sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya ke sesuatu yang bukan yang sebenarnya.
Epistemologi
Beberapa cara mendatangkan jin sebagai berikut:
Thariqat al-Iqsam (bersumpah atas nama jin)
Thariqat al-Dzabhi (menyembelih sembelihan)
Thariqat Sufliyah (melakukan kenistaan)
Thariqat Najasah (menuliskan ayat al-Qur’an menggunakan najis)
Thariqat al-Tankis (menuliskan ayat Al-Qur’an dengan susunan sungsang)
Aksiologi
Penggunaan sihir hanya ada dua, pertama
yang dikenakan pada badan kedua
kepada harta korban. Berikut beberapa jenis sihir dan kegunaannya:
1) Sihir perceraian
2) Sihir Mahabbah atau Guna-guna
3) Sihir Menipu Penglihatan (hipnotis)
4) Sihir Gila
5) Sihir Lesu
6) Sihir Suara Panggilan
7) Sihir Penyakit
8) Sihir Pendarahan
9) Sihir Mengahalangi Pernikahan
1) Sihir perceraian
2) Sihir Mahabbah atau Guna-guna
3) Sihir Menipu Penglihatan (hipnotis)
4) Sihir Gila
5) Sihir Lesu
6) Sihir Suara Panggilan
7) Sihir Penyakit
8) Sihir Pendarahan
9) Sihir Mengahalangi Pernikahan
ILMU KEBAL
Ilmu kebal adalah sejenis
pengetahuan yang berkembang di masyarakat, khususnya Indonesia, dikenal sebagai
ilmu tentang cara-cara menjaga diri tanpa bantuan alat fisik agar tidak mempan
senjata tajam atau benda lain yang dapat melukai. Bentuk keselamatan tersebut
dapat berupa:
1 .
terhindar dari perlekuan untuk melukai
2 .
tidak luka pada saat orang melukai.
Bentuk kedua ini lebih dikenal sebagai ilmu kanuragan dan dipandang bersifat fisik, sedangkan bentuk pertama sering disebut sebagai ilmu hikmah yang lebih bersifat psikis. Menurut pemilik ilmu kebal, ilmu kebal diperoleh dengan cara berguru melalui latihan, dan ukuran keberhasilannya ialah bila dirasakan dan dialami sendiri.
Bentuk kedua ini lebih dikenal sebagai ilmu kanuragan dan dipandang bersifat fisik, sedangkan bentuk pertama sering disebut sebagai ilmu hikmah yang lebih bersifat psikis. Menurut pemilik ilmu kebal, ilmu kebal diperoleh dengan cara berguru melalui latihan, dan ukuran keberhasilannya ialah bila dirasakan dan dialami sendiri.
SANTET
Istilah santet ialah sebutan
yang digunakan di Jawa Timur, di Bali disebut leak, di NTB dan NTT disebut
leo-leo, tenung di Jawa Tengah, teluh di Jawa Barat, di Tapanuli disebut begu
ganyang dan di Madura disebut se’er. Santet adalah suatu pengetahuan tentang makhluk gaib yang dapat diperintah
untuk mempengaruhi korban dengan menggunakan simbol-simbol dan upacara ritual.
Menurut wawancara cara memperoleh ilmu santet terkadang berbeda cara,
berikut salah satu syarat memperoleh ilmu santet:
1) Puasa hingga 1000 hari
2) Tirakat pada malam hari di tempat-tempat sepi untuk dapat bisikan gaib
3) Ziarah sambil tirakat dikuburan tertentu
4) Belajar dari guru santet
5) Ulet, sabar, tekun
Dan biasanya santet menggunakan alat seperti tongkat cendana, gigi harimau, boneka, silet, air, buah dll. Menurut wawancara diketahui kegunaan santet ada dua: pertama menyatiki, kedua membunuh.
1) Puasa hingga 1000 hari
2) Tirakat pada malam hari di tempat-tempat sepi untuk dapat bisikan gaib
3) Ziarah sambil tirakat dikuburan tertentu
4) Belajar dari guru santet
5) Ulet, sabar, tekun
Dan biasanya santet menggunakan alat seperti tongkat cendana, gigi harimau, boneka, silet, air, buah dll. Menurut wawancara diketahui kegunaan santet ada dua: pertama menyatiki, kedua membunuh.
PELET
Ontologi
Pelet merupakan tindakan yang disengaja untuk menarik, mengalahkan rasa
cinta seseorang kepada pemelet tanpa disadari sepenuhnya oleh orang yang
dipelet. Dilihat dari sumber pengalamannya pelet dapat dibagi
menjadi dua macam, yaitu pertama, pelet yang menggunakan huruf-huruf Arab dan
yang kedua, pelet yang diambil dari ajaran setan, berupa mantra-mantra, setelah
memelet berjanji menjadi pengabdi setan itu.
Epistemologi dan Aksiologi
Untuk memperoleh ilmu pelet kategori pertama dapat berguru kepada “kiyai”
ustadz yang misalnya dengan cara sholat tahajjud, sedangkan untuk kategori
kedua biasanya diperoleh dari dukun misalnya dengan meminta benda bekas seperti
sapu tangan, kemudian diambil beberapa yang masih berbau keringat kemudian
diambil beberapa benangnya lalu dihembus dan dibuat buhul-buhul sihir, buhul-buhul
tersebut kemudian ditanam di tempat yang jauh.
Ada dua kegunaan pelet. Pertama,
untuk mengakrabkan persahabatan, hubungan suami istri, atasan bawahan. Kedua, pelet untuk memelet lawan jenis
untuk dijadikan pasangan hidup. Menurut Umar Hasyim pelet tidak diperbolehkan
dalam Islam.
DEBUS
Ontologi
Debus agaknya sama dengan
ilmu kebal yang dibahas juga dalam buku ini. Memang perlu studi lebih lanjut
untuk menetapkan apakah berbeeda atau tidak
Epistemologi
Ada dua hal yang harus dipenuhi untuk memperoleh kemampuan debus, yaitu:
·
Harus
suci badan dari hadas besar maupun kecil dan harus suci dari dosa terutama dosa
besar.
·
Dituntut
adanya kebulatan dan keyakinan dalam hati.
Aksiologi
Pada mulanya debus digunakan di Kerajaan Islam Banten sebagai media dakwah,
dimana orang yang ingin menonton debus cukup mengucapkan dua kalimat syahadat
sebagai pengganti karcis.
TENTANG JIN
Jin adalah nama jenis,
bentuk tunggalnya jinniy untuk laki-laki dan jinniyah
untuk perempuan, yang
mempunyai pengertian “yang tertutup” atau “yang tersembunyi”. Dalam Munjid
disebutkan bahwa jin adalah makhluk yang diperkirakan terletak antara manusia
dan roh, dinamakan demikian karena tertutup dari pandangan mata.
Iblis adalah keturunan jin,
sedangkan nenek moyang jin adalah jaan.. Iblis adalah keturunan jin yang sangat
pandai, tetapi kemudian ia berperangai buruk dan sombong sebagaimana
digambarkan dalam Al-qur’an surat al-Kahfi ayat 50. Perbedaan jin dan setan
adalah setiap setan adalah jin dan tidak setiap jin adalah setan.
Jin terbuat dari api. Adapun salah satu jenis jin yaitu jin
qarin, jin qarin merupakan jin yang selalu mengikuti manusia kemanapun. Jin
memiliki peran positif dan negatif, contoh peran positif jin yaitu membantu
mengobati orang sakit, mengusir setan dari tubuh yang dirasuki, dll, sedangkan
contoh peran negatif jin yaitu untuk membahayakan orang lain seperti digunakan
untuk menyantet, menyihir.
NYAMBAT
Ontologi
Nayambat dalam bahasa Sunda
artinya kira-kira sama dengan memanggil, menghadirkan dan mendatangkan. Secara
istilah nyambat ialah memanggil atau menghadirkan roh melalui suatu ritual
dengan mengucapkan bacaan-bacaan tertentu.
Epistemologi dan Aksiologi
Berikut beberapa jenis nyambat dan kegunaannya:
1 . Asrar: memanggil yang gaib untuk mengetahui sesuatu yang
tidak terlihat mata tidak terdengar telinga.
2 . Abdul Jabbar: nama nyambat untuk menghadirkan kekuatan
dan kesaktian Abdul Jabbar.
3 . Pajajaran: nyambat untuk menghadirkan khadam berupa siluman yang menjelma
menjadi harimau.
4 . Kuda Lumping: nyambat untuk menghadirkan makhluk gaib
yang berasal dari Majalengka.
5 . Kasurupan: memanggil jin untuk dimintai bantuannya
mengeluarkan jin pengganggu yang mengganggu.
6 . Tenaga Gaib: tenaga yang diisikan guru atau didapat
karena wirid dan atau puasa.
7 . Pedukunan (al-kahin):
meminta petunjuk.
8 . Ramal: mendatangkan kekuatan gaib melalui khadam, mengetahui rahasia batin melalui
khadam, dll.
ILMU KANURAGAN
Ilmu kanuragan adalah ilmu bela diri, dapat berbentuk
kekuatan yang datang dari dalam dan dapat juga datang dari luar, keduanya
merupakan hasil dari latihan fisik dan riyadhah.
Secara umum, ilmu kanuragan dapat digunakan sebagai
berikut:
·
Untuk
melumpuhkan ilmu hitam
·
Untuk
menyedot dan membalikan ilmu lawan
·
Untuk
menotok lawan dari jarak jauh
·
Untuk
memukul lawan dari jarak jauh
·
Untuk
memukul musuh dengan hawa panas, sehingga musuh akan kepanasan.
Komentar
Posting Komentar