Resume Buku Filsafat Ilmu



Identitas Buku

Judul Buku        : Filsafat Ilmu, Mengurai Ontologi, Epistimologi, dan Aksioloigi Pengetahuan
Penulis               : Prof. Dr. Ahmad Tafsir
Penerbit             : PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tahun Terbit      : 2004
Jumlah Halaman : 247 halaman
Cetakan             : Pertama

BAB 1
PENDAHULUAN

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang telh diketahui oleh manusia. Dalam buku filsafat ilmu ini akan dijelaskan mengenai tiga pengetahuan yaitu penetahuan filsafat, penetahuan sains, dan pengetahuan mistk.
·   Pengetahuan filsafat merupakan pengetahuan yang bersifat rasional namun belum disertai dengan bukti (empiris).
·  Pengetahun sains merupakan pengetahun yang  bersifat rasional dan empiris (disertai dengan bukti), memiliki metode sain.
·  Pengetahuan mistik merupakan pengetahuan yang bersifat abstrak, dimana kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara empiris dan biasanya tidak rasional.
Adapun pengetahuan seni yang menjelaskan tentang estetika dan etika, namun kurang dijelaskan lebih lanjut.

Logis dan Rasional
Logis dan rasional merupakan dua kata yang biasanya dijadikan indikator suatu kebenaran. Rasional merupakan segala sesuatu yang sesuai dengan hukum alam, sedangkan logis merupakan pemikiran akal yang terbagi menjadi dua yaitu logis-rasional dan logis-supra-rasional. Logis-rasional yaitu pemikiran akal yang sesuai dengan hukum alam sedangkan Logis-supra-rasional yaitu pemikiran yang masuk akal namun tidak sesuai dengan hukum alam.

BAB 2
PENGETAHUAN SAINS


A.   Ontologi Sain
1.  Hakikat Pengetahuan Sain
Pada dasarnya pengetahuan sain dapat menangani masalah rasional kemudian masalah empiris. Pengetahuan sain digunakan untuk menyelesaikan masalah rasioal jika sudah adanya penarikan hipotesis yang telah mencukupi dari segi kerasionalan walaupun belum diuji kebenarannya, selanjutnya pengetahuan sain menyelesaikan masalah empiris ketika hipotesis yang ditarik telah diuji kebenarannya sesuai dengan prosedur metode ilmiah.
Rumus metode ilmiah: buktikan bahwa logis – tarik hipotesis – ajukan bukti yan empiris. Cara kerja sain yaitu menggunakan sebab-akibat yang memberikan nilai benar atau salah saja.
2.  Struktur Sain
    1)  Sain Kealaman
    2)  Sain Sosial
    3)  Humaniora

B.    Epistemologi Sain
1.    Objek Pengetahuan Sain
Apapun bisa dijadikan objek penelitian sain asalkan objek tersebut empiris, adapun objek pengetahuan sain seperti manusia, alam, tumbuhan dll. Objek yang telah dilakukan penelitian kemudian menghasilkan teori-teori yang dikelompokkan sesuai dengan cabang sainnya, teori yang telah berkelompok disebut struktur sain.
2.    Cara Memperoleh Pengetahuan Sain
Pertama manusia sebagai pengatur sesuai dengan paham humanisme bahwa manusia mampu mengatur dirinya dan alam, kedua dibutuhkan akal sebagai sumber aturan sesuai dengan paham rasionalisme yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Ketiga gunakan empirisme dimana benar apabila logis dan ada bukti empirissebagai alat untuk mensepakati aturan. Keempat, untuk mengukur empirisme digunakan positivisme sehingga sifatnya lebih spesifik/tidak umum. Kelima gunakan positivisme yang lebih operasional yaitu metode ilmiah. Selanjutnya yang keenam agar secara teknis dan rinci gunakanx metode riset yang kemudian menghasilkan medel-model penelitian yang menjadi simpulan dalam membuat aturan.
3.    Ukuran Kebenaran Pengetahuan Sain
Ilmu ialah teori, teori dikatakan benar apabila telah teruji secara logis dan empiris. Hipotesis menjadi teori apabila telah terbukti dan teori menjadi hukum/Aksioma apabila selalu didukung bukti empiris.

C. Aksiologi Sain
1.    Kegunaan Pengetahuan Sain
       1)   Teori sebagai alat eksplanasi
       2)   Teori sebagai alat peramal
       3)   Teori sebagai alat pengontrol
2.    Cara Sain Menyelesaikan Masalah
Contoh menyelesaikan masalah dengan sain: saat ini kenakalan remaja terjadi sedangkan sebelumnya tidak pernah terjadi.Cara menyelesaikan masalah sbb:
pertama mengidentifikasi masalah tersebut -> seperti apa kenakalan remaja yang terjadi.
Kedua mencari teori sebab akibat kenakalan remaja.
Ketiga membaca literatur -> mencari teori yang menjelaskan mengenai cara memperbaiki remaja yang nakal sesuai dengan penyebabnya.
Namun, dalam menyelesaikan masalah hendaknya jangan terlalu terpaku pada sain karena teori sain belum tentu mampu menyelesaikan masalah dan belum tentu tersedianya teori mengenai masalah yang ingin diselesaikan karena masalah terus berkembang lebih cepat dibandingkan teori sain.

3. Bonus
Netralitas sain
•   Dalam netralitas sain (Mukti Ali & Sadeli) terdapat sain netral (tidak memihak) dan sain tidak netral (terikat), paham sain netral merupakan paham bahwa sain itu tidak memihak pada kebaikan maupun kejahatan dimana paham ini tidak memiliki batasan apapun, sedangkan paham sain tidak netral merupakan paham bahwa sain itu memiliki batasan-batasan seperti agama.
•   Adapun netralitas sain (Herman Soewardi) dibagi menjadi dua yaitu sain Sain Formal dan Sain Emperikal. Sain formal itu netral karena diatur oleh hukum-hukum logika sedangkan sain emperikal itu tidak netral karena dipengaruhi oleh pijakannya (nilai). Selain itu, sain formal dikatakan netral karena hukum-hukumnya bukan dibuat oleh manusia melainkan Tuhan dan sain emperikal dikatakan tidak netral karena dibangun berdasarkan pijakan manusia (pakar) yang mungkin berbeda dengan manusia lain.
Sain Emperikal oleh Kuhn disebut sain normal, dalam perkembangannya sain normal menghadapi anomali (fenomena yang tidak dapat dijelaskan) lalu menimbulkan krisis (ketidakpercayaan terhadap teori) sehingga menimbulkan paradigma baru. Permasalahan utama sain normal terletak pada penginderaan, dimana penginderaan memiliki kecacatan sehingga menimbulkan pendapat yang berbeda. Namun kecacatan penginderaan ini menurut Herman Soewardi dapat disempurnakan oleh firman Tuhan.
Krisis Sain Mode
Pengembangan ilmu
Pada dasarnya isi dari ilmu merupakan teori, teori adalah pendapat yang meiliki alasan. Pengembangan ilmu sama dengan pengembangan teori, dimana yang dapat dikatakan mengembangkan ilmu yaitu apabila adanya penyusunan teori baru, adanya teori baru yang menggantikan posisi teori lama, teori yang merevisi teroi yang telah ada dan penghapusan teori.

BAB 3
PENGETAHUAN FILSAFAT

A.   Ontologi Filsafat
1. Hakikat Pengetahuan Filsafat
  Para ahli seperti Hatta dan Langeveld berpendapat bahwa seseorang akan mengerti filsafat dengan sendirinya apabila telah belajar/berfilsafat sendiri. Namun, sebenarnya pengertian filsafat juga dapat disimpulkan yaitu bahwa filsafat merupakan pengetahuan yang logis dan tidak empiris.
   
2. Struktur Filsafat
    Hasil berfikir yang disusun secara sistematis disebut sistematika filsafat atau disebut juga dengan struktur filsafat. Ada tiga cabang besar filsafat, yaitu:
      • Ontologi: tentang hakikat, mencakup semua bidang filsafat seperti logika, metafisika, antropologi dll.
      • Epistemologi: tentang cara memperoleh pengetahuan filsafat, mencakup satu bidang saja.
• Aksiologi: tentang guna pengetahuan filsafat.
Adapun Filsafat Perennial, merupakan salah satu filsafat baru.
Filsafat perennial merupakan filsafat yang mempelajari suatu nilai yang benar dalam setiap agama untuk menjadi pendoman menajalankan hidup. Aldous Huxley dalam bukunya The Perennial Philosophy mengemukakan ada tiga hakikat Filsafat Perennial, yaitu:
o Metafisika, mengetahui hakikat realitas ilahi merupakan subtansi dunia ini baik yang material, biologis, maupun intelektual.
o Psikologi, mengetahui yang ada didalam diri manusia yang berkaitan dengan realitas ilahi.
o Etika, petunjuk untuk mengefektifkan perubahan dalam diri manusia sehingga menjalankan kehidupan dengan cara baru. Biasanya dalam bentuk kedermawanan, kerendahatian, dan ketulusan.
    Filsafat Pos Modern ( Pos Modern Philosophy )
    Filsafat Pos Modern di dominasi oleh Rasionanlisme yang dideskonstruksi. Contohnya seperti budaya barat yang nyaris hancur karena sumber kebenarannya hanya memakai rasionalisme saja, nah pemakaian rasionalisme ini perlu didekonstruksi menjadi bahwa sumber kebenaran bisa dari agama juga. Jadi untuk menyelamatkan budaya ada baiknya disusun berdasarkan agama yang benar.

3.    Epistemologi Filsafat
    1)    Objek Filsafat
     Objek penelitian filsafat sangatlah luas, dimana filsafat meneliti objek yan ada dan munkin tidak ada.
     2) Cara Memperoleh Pengetahuan Filsafat
     Setelah banyaknya perdebatan dan pergantian mengenai penggunaan akal dan agama dalam cara memperoleh pengetahuan filsafat, dapat disimpulkan bahwa cara memperoleh pengetahuan filsafat dapat disesuaikan dengan sejauh mana (mendalam atau tidak) keingintahuan filosof terhadap pengetahuan itu. Apabila seorang filosof ingin mengetahui pengetahuan secara mendalam yaitu dengan berpikir tanpa bukti empirik atau bisa disebut dengan akal, sedangkan bagi seorang filosof yang mengetahui tidak mendalam biasanya berpikir disertai bukti empirik atau biasa disebut sain.
      3) Ukuran kebenaran suatu filsafat
    Kebenaran suatu filsafat dapat diukur melalui logis tidaknya pengetahuan itu, apabila logis maka dapat dikatakan filsafat. Adapun kebenaran filsafat tidak harus disertai bukti empiris. Kebenaran suatu teori filsafat terletak pada kekuatan argumen yang logis atau tidak. Jadi, ukuran kebenaran suatu filsafat yaitu logis dan tidak wajib ada bukti empiris.

C. Aksiologi Pengetahuan Filsafat
1. Kegunaan Suatu Filsafat
  • Filsafat sebagai kumpulan teori filsafat seperti teori marxisme, komunisme, syiah dua belas sesuai dengan teori yang Anda sukai.
  • Filsafat sebagai metode pemecahan masalah, dimana filsafat mencari sebab dari sudut pandang  yang seluas-luasnya sebagai salah satu cara pemecahan masalah secara mendalam dan universal.
 • Filsafat sebagai pandangan hidup, dimana filsafat digunakan sebagai pendoman hidup yang akan mempengaruhi sikap dan tindakan manusia.
   Kegunaan Filsafat bagi Akidah
  Akidah bagian dari ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan, akidah dapat diperkuat dengan pengalaman dan pemahaman. Filsafat sendiri dapat memperkuat pemahaman kita tentang Tuhan melalui teori/argumen yang logis, adapun teorinya seperti yang dikemukakan oleh Thomas Aquinas berusaha menyusun argumen logis untuk membuktikan adanya Tuhan yaitu argumen gerak, argumen kausalitas, argumen kemungkinan, argumen tingkatan dan argumen teologis, namun sayangnya teori tersebut lemah untuk membuktikan Tuhan karena akan membawa kita memahami tuhan secara sempurna. Adapun Kant yang menyatakan bahwa tuhan tidak dapat dipahami dengan akal melainkan dengan rasa hati, bukti-bukti dari akliah (rasio) pun dianggap lemah oleh Kant karena bukti yang kuat adalah suara hati.
   Kegunaan Filsafat bagi Hukum
  Filsafat ( filsafat metodologi ) dapat membantu  menafsirkan teks dan memberikan kritik ideologi yang berguna dalam pengembangan hukum. Dalam memberikan kritik ideologi, yakni menggunakan fungsi kritis filsafat seperti mempertanyakan dasarnya, memperlihatkan implikasi dan membuka kedok yang mungkin berada dibelakangnnya. Dua hal yang dapat dilakukan filsafat yaitu:
  Pertama, kritik terhadap ideologi saingan yang akan merusak Islam atau masyarakat Islam. Kedua, kritik terhadap hukum Islam. Misalnya mempertanyakan apakah benar hukum itu seperti itu, apakah itu sesuai dengan esensi yang dikandung oleh teks yang dijadikan dasar hukum tersebut.
   Kegunaan Filsafat bagi Bahasa
  Filsafat sangat berperan dalam menentukan kualitas bahasa, karena logika dapat mengetahui kesalahan bahsa. Tanpa peran serta filsafat (logika) kekeliruan dalam bahasa tidak mungkin dapat diperbaiki, karena apabila terjadi kekeliruan dalam berbahasa akan melahirkan kekeliruan berfikir dan bahasa yang benar itu akan mampu mewakili konsep logis yang dibawakannya. Adapun kekeliruan yang sering terjadi adalah kekeliruan karena komposisi dan kekeliruan dalam pembagian atau devisi.
   2.    Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah
    Filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Salah satunya yaitu seks bebas, filsafat mempelajari asal usul kebebasan seks itu. Ditemukan paham hedonisme kemudian ditemukan lagi hedonisme merupakan turunan Pramagtisme. Pramagtisme itu bersama dengan Liberalisme lahir dari Rasionalisme, cara mengatasi yang paling strategis adalah dengan memerangi Rasionalisme karena Rasionalisme penyebab pertama (sementara)  seks bebas.

      Bonus
      Cara Orang Umum Menilai
      1. Menilai berdasarkan ketidaktahuannya tentang itu, ketidaktahuan itulah yang dijadikan ukuran.
      2. Menilai dengan menggunakan pendapatnya sebagai ukuran.
      3. Menilai dengan menggunakan pendapat umumnya pakar sebagai alat ukur
      Netralitas Filsafat
      • Apabila menggunakan filsafat nilai atau etika maka akan dianggap tidak netral.
      • Apabila filsafat itu adalah pemikiran orang, maka orang itu tidak akan netral.
      • Apabila kemungkinan netral itu ada pada logika, biasanya akan dianggap netral.
     Jika Anda orang yang termasuk berpandangan bahwa logika itu filsafat, maka Anda harus berpendapat bahwa sebagian filsafat adalah netral.

BAB 4
PENGETAHUAN MISTIK

A.   Ontologi Pengetahuan Mistik
1.    Hakikat Pengetahuan Mistik
    Pengetahuan mistik adalah pengetahuan yang tidak dapat dipahami rasio, maksudnya hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat dipahami rasio. Pengetahuan ini kadang-kadang memiliki bukti empiris namun lebih banyak yang tidak dapat dibuktikan secara empiris. Pengetahuan mistik ( sebenarnya pengetahuan yang bersifat mistik ) ialah pengetahuan yang supra-rasional tetapi kadang-kadang memiliki bukti empiris.
2.    Struktur Pengetahuan Mistik
     Mistik dibagi menjadi dua, yaitu:
    1) Mistik biasa, adalah mistik tanpa kekuatan tertentu, atau dalam Islam mistik ini disebut dengan tasawuf.
   2) Mistik magis, adalah mistik yang mengandung kekuatan tertentu dan biasanya untuk mencapai tujuan tertentu. Mistik magis dibagi menjadi dua yaitu mistik-magis-putih yang contohnya ialah mukjizat, Karamah dan ilmu hikmah dan mistik-magis-hitam yang contohnya ialah santet dan sejenisnya yang menginduk ke sihir atau bahkan mistik-magis-hitam disebut sihir saja. Mistik-magis-putih adalah mistik yang berasal dari agama langit (Yahudi,Nasrani,Islam) yang dekat dengan Tuhan sedangkan Mistik-magis-hitam selalu dekat, bersandar dan bergantung pada kekuatan setan dan roh jahat. Adapun tiga golongan jiwa yang memiliki kemampuan magis: Pertama, mereka yang memiliki kemampuan atau pengaruh melalui kekuatan mental atau himmah. Kedua, mereka yang melakukan pengaruh magisnya dengan menggunakan watak benda-benda yang disebut jimat. Ketiga, mereka yang melakukan pengaruh magisnya melalui kekuatan imajinasi sehingga menimbulkan berbagai fantasi pada orang yang dipengaruhi disebut kelompok pesulap.

B.   Epistemologi Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui Indra dan bukan melalui rasio, melainkan
diperoleh melalui rasa dan hati sebagai alat merasa.
1.   Objek Pengetahuan Mistik
     Objek pengetahuan mistik ialah objek abstrak-supra-rasional seperti alam gaib termasuk Tuhan malaikat, surga, neraka dan jin. Objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistik ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami rasio seperti kebal, debus, pelet, santet, penggunaan jin.
2.   Cara Memperoleh Pengetahuan Mistik
    Cara memperoleh pengetahuan mistik dapat dilakukan dengan latihan (riyadhah) atau  pelatihan batin seperti untuk berkomunikasi dengan Tuhan kita harus membersihkan jasmani dan rohani yang dapat dilakukan dengan cara Thariqat.
      3.    Ukuran Kebenaran Pengetahuan Mistik
           Pengetahuan mistik dapat diukur dari berbagai ukuran. Adakalanya ukuran pengetahuan mistik itu
           kepercayaan atau bukti empiris. Satu-satunya tanda pengetahuan disebut pengetahuan mistik ialah
           kita tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat yang ada dalam suatu kejadian mistik.

C. Aksiologi Pengetahuan Mistik
1.  Kegunaan Pengetahuan Mistik
Secara kasar mistik dapat digunakan untuk memperkuat keimanan. Adapun mistik-magis-putih biasanya digunakan untuk kebaikan sedangkan mistik-magis-hitam biasanya digunakan untuk tujuan jahat.
2.   Cara Pengetahuan Mistik Menyelesaikan Maslaah
Pengetahuan mistik menyelesaikan masalah tidak melalui proses inderawi dan tidak juga melalui proses rasio. Itu berlaku untuk mistik putih dan mistik hitam.
Cara Kerja Mistik Magis Putih
Pada dasarnya para ahli menggunakan kekuatan supra natural yang ada pada keharaman dalam wirid atau do’a, wafaq atau isim untuk tujuan tertentu. Do’a dan wirid dapat menjembatani manusia dengan kebutuhannya dan Tuhan yang memiliki apa yang dibutuhkan itu, apabila seseorang dapat atau sanggup mempraktikkan wirid atau do’a sesuai dengan rumusan maka kekuatan ilahiyah (khadam atau malaikat) akan dapat memanfaatkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Cara yang kedua ialah dengan memindahkan jiwa-jiwa ilahiyah atau khadam yang ada di dalam huruf-huruf al-quran atau yang ada didalam asma-asma Allah.
Cara Kerja Mistik Magis Hitam
Digambarkan oleh Ibnu Khaldum bahwa calon korban digambarkan oleh tukang sihir -> ia rencanakan untuk membuat orang tersebut mengadopsi, baik dalam bentuk simbol-simbol atau apapun -> lalu ia bacakan mantra -> lalu menyemburkan air ludah pada gambar yang dikumpulkan selama membaca mantra ->  lalu ia ikat bujuk pada simbol menurut sasaran yang telah disiapkan. Ia meminta jin-jin kafir untuk membantu agar mantra itu lebih kuat dan berhasil.

BONUS                                                    
Ilmu Putih vs Ilmu Hitam
Suatu ilmu mistik magis harus lolos dalam uji Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Apabila suatu ilmu mistik magis tidak lolos salah satunya dapat digolongkan hitam.
O Ontologi : tidak boleh melawan  ajaran yang benar ( agama misalnya ). Seperti mantra yang harus ditulis dengan darah haid.
O Epistemologi : untuk mencapai tujuan tidak boleh melawan ajaran yang benar. Seperti berlari keliling kampung dengan bertelanjang.
O Aksiologi : penggunaan ilmu tidak boleh melawan ajaran yang benar. Seperti menggunakan pelet untuk memisahkan pasangan suami istri.
Netralitas Pengetahuan Mistik
Pengetahuan mistik sangat jelas tidak netral karena mistik magis bersifat individualistik, dimana individualistik pasti subjektif. Bila sudah subjektif maka ia jelas tidak besfifat netral.

Beberapa Contoh Pengetahuan Mistik
MUKASYAF
Ontologi
Mukasyafah termasuk mistik putih. Pengetahuan mukasyaf diawali oleh asumsi dan kesadaran tentang adanya kekuatan esensial secara asasi antara subjek-objek, yaitu manusia/Tuhan. Dirumuskan oleh Ha’iri sbb:
Tuhan dalam Diri – Diri dalam Tuhan
Pengetahuan mukasyafah berpijak bahwa asumsi bahwa Allah itu ada, dan selain Allah ada juga. Akan tertipu terdapat perbedaan sifat ontologis mendasar antara ada Allah dan ada selain Allah.
Epistemologi
Metodologi Penyingkapan Tabir
Dua tahapan kegiatan penempuh jalan cahaya menurut Ibn Sina,yaitu iradah (kehendak) dan riyadhah (latihan). Iradah adalah munculnya hasrat berpegang teguh pada jalan yang membimbing menuju Tuhan. Menurut Ibn Sina iradah ialah kerinduan yang didasarkan manusi tak kala dirinya kesepian dan tidak berdaya, ia ingin bersatu dengan kebenaran agar tidak merasa kesepian dan lepas dari ketidakberdayaan.
Sedangkan riyadhah adalah latihan. Mempunyai tiga tujuan:
• Menyingkirkan segala sesuatu selain Allah yang menghalangi perjalanan spiritual.
• Menundukkan jiwa yang cenderung menyuruh berbuat jahat ke jiwa yang tenang.
•  Melembutkan jiwa batiniah dengan tujuan membuatnya siap menerima pencerahan.

ILMU LADUNI
Ontologi
Dalam tasawuf ada tiga alat untuk berkomunikasi secara rohaniah, yaitu kalbu untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan, roh untuk mencintai Tuhan dan sirr untuk musyahadah yakni menyaksikan keindahan, kebesaran dan kemuliaan Tuhan secara yakin. Ketiga unsur itu sebenarnya menyatu, kesatuan itu secara umum disebut hati. Jika hati tersebut dikosongkan dari segala sesuatu yang buruk dan diisi dengan dzikrullah, maka hati itu akan mencapai pengetahuan yang disebut laduni. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa, ilmu laduni adalah ilmu batiniah yang bukan merupakan hasil pemikiran; ilmu laduni adalah ilmu yang diterima langsung melalui Tuhan, iluminasi atau inspirasi dari sisi Tuhan. Adanya ilmu laduni dibenarkan oleh Al-qur’an seperti disebut dalam surat al-Kahfi : 65 “Dan telah Kami ajarkan (kepada Khidir) ilmu dari Kami”.
Epistemologi.
Maqam itu dapat dicapai dengan cara membersihkan dari (hati) melalui riyadhah dan mujahadah. Riyadhah dan mujahadah itu akan menghasilkan musyahadah (tembus pandang) pada ke-Ilahian Tuhan setelah terbukanya hijab (dinding pembatas) antara hamba dan Tuhan dan saat tu hamba tersebut menerima ilmu laduni.
Syarat menjalani riyadhah harus berumur 30 tahun atau sudah menikah. Berdasarkan konsultasi dari seorang kiayi di Cicalengka, urutan riyadhah sebagai berikut:
§  Harus minta maaf kepada kedua orang tua.
§  Membasuh kedua ibu jari kaki mereka lantas air pembasuh itu diminum.
§  Ber-syahadah (ber-bay’at) di depan mereka.
§  Berpuasa yang jumlahnya disesuaikan dengan tanggal kelahirannya.
§  Dilanjutkan berpuasa 41 hari.
§  Syukuran
§  Berhenti puasa selama 41 hari.
§  Puasa lagi selama 101 hari dan malamnya membaca wirid, diakhiri dengan sedekah.
§  Berhenti puasa selama 101 hari.
§  Puasa lagi selama 1001 hari, malamnya wirid dan ditambah dengan tasbih, shalawat dan doa-doa, hari terakhir tidak makan tidak tidur 24 jam.
§  Setelah selesai puasa 1001 hari kemudian diurut kembali ke bawah dengan buka puasa makanan berbeda-beda.
Aksiologi
Kegunaan Ilmu Laduni sebagai berikut:
Agar dapat memahami ilmu dengan tepat.
Dapat mengetahui tingkatan ilmu seseorang.
Mengetahui karakter seseorang.
Dapat mengambil ilmu orang lain yang diinginkan.
Dapat membedakan antara jin, setan, malaikat dan dapat berdialog dengan mereka.
Dapat mengetahui penyakit seseorang dan menyembuhkannya.
Dapat mengobati orang yang kena santet.
Dapat mengetahui jodoh seseorang dan nasibnya.
Dapat mengetahui kematian seseorang, kalau mungkin mengundurkannya.
Dapat mengetahui keinginan seseoarang tanpa ia mengatakannya.

SAEFI
Ontologi
Saefi ialah nama ilmu yang terdiri dari rentetan bacaan menurut bilangan dan waktu tertentu yang disandarkan kepada Allah. Dilihat segi substansinya saefi adalah doa yang dibaca terus menerus atau berulang-ulang menurut bilangan dan waktu tertentu sehingga doa menjadi tajam, doa yang tajam yaitu doa yang cepat dikabulkan Tuhan.
Epistemologi dan Aksiologi
Cara memperoleh pengetahuan saefi sangat beragam, tergantung pada siapa gurunya dan jenis saefinya. Namun, secara umum saefi diperoleh dengan banyak dzikrullah dan menjauhi maksiat.

JANGJAWOKAN
Ontologi
Jangjawokan adalah bahasa Sunda, disebut juga Jampi Aji-aji dalam bahasa Jawa, adalah semacam ucapan yang bacaannya campuran antara bahasa Arab, bahasa Sunda dan Jawa. Isi kalimatnya mirip dengan mantra, ia biasanya disusun dalam bentuk syair.
Epistemologi
Petunjuk tentang cara mempelajari ilmu ini dan cara menggunakannya sebagai berikut:
.    Pilih terlebih dahulu jampi atau doa sesuai dengan tujuan
.    Mandi keramas, agar bersih dari hadas besar maupun hadas kecil
.    Niat harus bulat, terkonsentrasi, jika jampinya asihan maka bayangkan wajah orang yang dituju.
.    Menjalankan puasa sesuai petunjuk guru
.    Jika sudah selesai puasa dan bacaan sudah hafal maka dianjurkan mengadakan selamatan yaitu menyajikan    makanan sesuai petunjuk guru
.    Jika pelaksanaan persyaratan mendapat godaan, maka harus sabar dan mencoba lagi
Aksiologi
Penentuan jangjawokan termasuk kedalam ilmu putih atau ilmu hitam dilihat dari tiga hal: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi.

SIHIR
Ontologi
Secara etimologis kata sihir berasal dari bahasa Arab bentuk mashdar kata kerja sahara-yasharu yang memiliki arti sesuatu yang sumbernya lembut dan halus. Selain makna bahasa di atas, kata sihir secara bahasa juga berarti al-sharfu (membelokan), maksudnya membelokan sesuatu dari kenyataan yang sebenarnya ke sesuatu yang bukan yang sebenarnya.
Epistemologi
Beberapa cara mendatangkan jin sebagai berikut:
Thariqat al-Iqsam (bersumpah atas nama jin)
Thariqat al-Dzabhi (menyembelih sembelihan)
Thariqat Sufliyah (melakukan kenistaan)
Thariqat Najasah (menuliskan ayat al-Qur’an menggunakan najis)
Thariqat al-Tankis (menuliskan ayat Al-Qur’an dengan susunan sungsang)
Aksiologi
Penggunaan sihir hanya ada dua, pertama yang dikenakan pada badan kedua kepada harta korban. Berikut beberapa jenis sihir dan kegunaannya:
1)    Sihir perceraian
2)    Sihir Mahabbah atau Guna-guna
3)    Sihir Menipu Penglihatan (hipnotis)
4)    Sihir Gila
5)    Sihir Lesu
6)    Sihir Suara Panggilan
7)    Sihir Penyakit
8)    Sihir Pendarahan
9)    Sihir Mengahalangi Pernikahan

ILMU KEBAL
Ilmu kebal adalah sejenis pengetahuan yang berkembang di masyarakat, khususnya Indonesia, dikenal sebagai ilmu tentang cara-cara menjaga diri tanpa bantuan alat fisik agar tidak mempan senjata tajam atau benda lain yang dapat melukai. Bentuk keselamatan tersebut dapat berupa:
1    .    terhindar dari perlekuan untuk melukai
2    .    tidak luka pada saat orang melukai.
    Bentuk kedua ini lebih dikenal sebagai ilmu kanuragan dan dipandang bersifat fisik, sedangkan bentuk pertama sering disebut sebagai ilmu hikmah yang lebih bersifat psikis. Menurut pemilik ilmu kebal, ilmu kebal diperoleh dengan cara berguru melalui latihan, dan ukuran keberhasilannya ialah bila dirasakan dan dialami sendiri.

SANTET
Istilah santet ialah sebutan yang digunakan di Jawa Timur, di Bali disebut leak, di NTB dan NTT disebut leo-leo, tenung di Jawa Tengah, teluh di Jawa Barat, di Tapanuli disebut begu ganyang dan di Madura disebut se’er. Santet adalah suatu pengetahuan tentang makhluk gaib yang dapat diperintah untuk mempengaruhi korban dengan menggunakan simbol-simbol dan upacara ritual.
Menurut wawancara cara memperoleh ilmu santet terkadang berbeda cara, berikut salah satu syarat memperoleh ilmu santet:
1)    Puasa hingga 1000 hari
2)    Tirakat pada malam hari di tempat-tempat sepi untuk dapat bisikan gaib
3)    Ziarah sambil tirakat dikuburan tertentu
4)    Belajar dari guru santet
5)    Ulet, sabar, tekun
Dan biasanya santet menggunakan alat seperti tongkat cendana, gigi harimau, boneka, silet, air, buah dll. Menurut wawancara diketahui kegunaan santet ada dua: pertama menyatiki, kedua membunuh.

PELET
Ontologi
Pelet merupakan tindakan yang disengaja untuk menarik, mengalahkan rasa cinta seseorang kepada pemelet tanpa disadari sepenuhnya oleh orang yang dipelet. Dilihat dari sumber pengalamannya pelet dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu pertama, pelet yang menggunakan huruf-huruf Arab dan yang kedua, pelet yang diambil dari ajaran setan, berupa mantra-mantra, setelah memelet berjanji menjadi pengabdi setan itu.
Epistemologi dan Aksiologi
Untuk memperoleh ilmu pelet kategori pertama dapat berguru kepada “kiyai” ustadz yang misalnya dengan cara sholat tahajjud, sedangkan untuk kategori kedua biasanya diperoleh dari dukun misalnya dengan meminta benda bekas seperti sapu tangan, kemudian diambil beberapa yang masih berbau keringat kemudian diambil beberapa benangnya lalu dihembus dan dibuat buhul-buhul sihir, buhul-buhul tersebut kemudian ditanam di tempat yang jauh.
Ada dua kegunaan pelet. Pertama, untuk mengakrabkan persahabatan, hubungan suami istri, atasan bawahan. Kedua, pelet untuk memelet lawan jenis untuk dijadikan pasangan hidup. Menurut Umar Hasyim pelet tidak diperbolehkan dalam Islam.

DEBUS
Ontologi
Debus agaknya sama dengan ilmu kebal yang dibahas juga dalam buku ini. Memang perlu studi lebih lanjut untuk menetapkan apakah berbeeda atau tidak
Epistemologi
Ada dua hal yang harus dipenuhi untuk memperoleh kemampuan debus, yaitu:
·         Harus suci badan dari hadas besar maupun kecil dan harus suci dari dosa terutama dosa besar.
·         Dituntut adanya kebulatan dan keyakinan dalam hati.
Aksiologi
Pada mulanya debus digunakan di Kerajaan Islam Banten sebagai media dakwah, dimana orang yang ingin menonton debus cukup mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai pengganti karcis.

TENTANG JIN
Jin adalah nama jenis, bentuk tunggalnya jinniy untuk laki-laki dan jinniyah untuk perempuan, yang mempunyai pengertian “yang tertutup” atau “yang tersembunyi”. Dalam Munjid disebutkan bahwa jin adalah makhluk yang diperkirakan terletak antara manusia dan roh, dinamakan demikian karena tertutup dari pandangan mata.
Iblis adalah keturunan jin, sedangkan nenek moyang jin adalah jaan.. Iblis adalah keturunan jin yang sangat pandai, tetapi kemudian ia berperangai buruk dan sombong sebagaimana digambarkan dalam Al-qur’an surat al-Kahfi ayat 50. Perbedaan jin dan setan adalah setiap setan adalah jin dan tidak setiap jin adalah setan.
Jin terbuat dari api. Adapun salah satu jenis jin yaitu jin qarin, jin qarin merupakan jin yang selalu mengikuti manusia kemanapun. Jin memiliki peran positif dan negatif, contoh peran positif jin yaitu membantu mengobati orang sakit, mengusir setan dari tubuh yang dirasuki, dll, sedangkan contoh peran negatif jin yaitu untuk membahayakan orang lain seperti digunakan untuk menyantet, menyihir.

NYAMBAT
Ontologi
Nayambat dalam bahasa Sunda artinya kira-kira sama dengan memanggil, menghadirkan dan mendatangkan. Secara istilah nyambat ialah memanggil atau menghadirkan roh melalui suatu ritual dengan mengucapkan bacaan-bacaan tertentu.
Epistemologi dan Aksiologi
Berikut beberapa jenis nyambat dan kegunaannya:
1    .  Asrar: memanggil yang gaib untuk mengetahui sesuatu yang tidak terlihat mata tidak terdengar telinga.
2    .  Abdul Jabbar: nama nyambat untuk menghadirkan kekuatan dan kesaktian Abdul Jabbar.
3    .  Pajajaran: nyambat untuk menghadirkan khadam berupa siluman yang menjelma menjadi harimau.
4    .  Kuda Lumping: nyambat untuk menghadirkan makhluk gaib yang berasal dari Majalengka.
5    .  Kasurupan: memanggil jin untuk dimintai bantuannya mengeluarkan jin pengganggu yang mengganggu.
6    .  Tenaga Gaib: tenaga yang diisikan guru atau didapat karena wirid dan atau puasa.
7    .  Pedukunan (al-kahin): meminta petunjuk.
8    .  Ramal: mendatangkan kekuatan gaib melalui khadam, mengetahui rahasia batin melalui khadam, dll.

ILMU KANURAGAN
Ilmu kanuragan adalah ilmu bela diri, dapat berbentuk kekuatan yang datang dari dalam dan dapat juga datang dari luar, keduanya merupakan hasil dari latihan fisik dan riyadhah.
Secara umum, ilmu kanuragan dapat digunakan sebagai berikut:
·         Untuk melumpuhkan ilmu hitam
·         Untuk menyedot dan membalikan ilmu lawan
·         Untuk menotok lawan dari jarak jauh
·         Untuk memukul lawan dari jarak jauh
·         Untuk memukul musuh dengan hawa panas, sehingga musuh akan kepanasan.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Don’t Jugde Introvert

Ke Sekolah, Tapi Tidak Bawa Alat Tulis atau Buku

Manfaat Ekstrakurikuler di Sekolah Dasar