Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Remedial Satu Angkatan, Salah Guru atau Murid?

Dalam setiap kegiatan pembelajaran untuk menenentukan tingkat keberhasilan siswa akan pemahaman materi yang telah diberikan pasti  dilakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan biasanya akan memunculkan tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda yang di implementasikan dengan angka, semakin besar angka yang diperoleh semakin baik juga tingkat pemahaman siswa, sebaliknya pabila angka kecil berarti tingkat pemahaman siswa kuranga. Evaluasi yang berhasil yaitu siswa dapat menyelesaikan pertanyaan/soal yang diberikan dengan benar dan tepat. Namun apa jadinya apabila tidak ada satupun siswa dalam satu angkatan yang dapat memenuhi standar  tersebut. Remedial satu angkatan pernah saya rasakan sendiri ketika mata pelajaran fisika, jujur saja saya tidak mengerti sama sekali tentang materi fisika saat itu karena mungking bukan mata pelajaran wajib karena saya jurusan IPS ketika SMA dan guru yang mengajar mata pelajaran juga seperti kurang niat/terlalu lelah suntuk mengajar kami. Saa

Terkadang Jujur itu Menyakitkan

Pemerintah saat ini sedang gencar-gencarnya memperbaiki kurikulum dalam pendidikan yang melahirkan Kurikulum 2013. Dari penelitian yang dilakukan paling banyak masalah yang harus diperhatikan oleh bangsa ini adalah mulai lunturnya karaker pancasila pada anak, dari permasalahan tersebut dibuatkanlah kurikulum 2013 yang lebih menekankan pada pendidikan karakter anak. Dulu ketika saya ulangan sejarah, guru saya selalu menekankan untuk tidak mencontek atau berperilaku jujur karena dalam kurikulum 2013 lebih mementingkan keberhasilan psikomotor dibandingkan kognitif. Guru saya pun mengatakan “ibu akan lebih menghargai kalian yang lebih jujur dibandingkan dengan yang menyontek dan nilai pun juga akan berbeda ”, kami pun lebih terpacu untuk berperilaku jujur tapi tetap saja sebagian dari kami ada yang melakukan tindakan menyotek, Adapun teman saya yang sudah menyontek ketika ulangan namun dia berkata jujur bahwa dia menyontek. Singkat cerita nilai kami keluar, banyak siswa jujur yang m

Terlalu Banyak Mata Pelajaran

Dalam dunia sekolah setiap siswa dituntut untuk menguasai berbagai macam kompetensi yang sudah dirancang oleh pihak pendidikan, siswa harus menguasasi berbagai macam jenis pelajaran walapun pelajaran yang bukan termasuk kedalam minat dan bakat siswa. Arti dari mata pelajaran itu sendiri ialah pelajaran yg harus diajarkan (dipelajari) untuk sekolah dasar atau sekolah lanjutan. Tujuan yang sebenarnya bagus karena membuat siswa jadi lebih banyak menguasai mata pelajaran, akan tetapi pada faktanya banyak siswa yang merasa diberatkan dengan banyakya mata pelajaran yang harus dikuasai. Banyak siswa yang merasakan banyaknya mata pelajaran dan menganggapnya sebagi beban, apabila anak sudah menganggap suatu mata pelajaran adalah beban maka akan berdampak kepada tingt prestasi anak tersebut. Anak akan menjadi malas belajar karena mater yang dipelajar sangat amat banyak yang berdampak pada semakin turunnya prestasi siswa dikelas/dsekolah. Mungkin masukkan yang bisa saya berikan yaitu

Jangan Hanya Fokus Pembenahan Kurikulum

Untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik bagi bangsa, pemerintah terutama kementrian pendidikan terus berusaha untuk menemukan formulasi pendidikan yang tepat bagi bangsa tercinta kita ini. Pergantian kurikulum adalah salah satu contoh dari usaha dalam menemukan pendidikan yang terbaik, tetapi apa hanya dengan pembenahan kurikulum dapat membuat pendidikan akan menjadi pendidikan baik? Perlunya kerjasama antara semua pihak yang terkait dengan pendidikan akan membuat pendidikan berhasil, daripada pemerintah hanya focus dalam pembenahan kurikulum lebih baik pemerintah juga mulai melakukan pembenahan terhadap penguatan kualiatas fisik dan sumber daya manusia. Penguatan kualitas fisik disini maksudnya adalah perbaikan sarana prasarana/fasilitas pendidikan khususnya bagi daerah-daerah tertinggal dan perbaikan sumber daya manusia disini maksudnya adalah guru, guru sebagai ujung dari tombak keberhasilan  pendidikan memili peran yang sangat penting karena guru merupakan fasilitator untu

Ke Sekolah, Tapi Tidak Bawa Alat Tulis atau Buku

Sebelum sekolah biasanya para siswa menyiapkan peralatan yang mereka butuhkan untuk menunjang pembelajaran disekolah sepert buku, pulpen, pensil, dll, lalu apa jadinya bila siswa tidak membawa semua itu? Apa pembelajaran akan tetap efektif? Saat ini banyak fenomena mengenai anak sekolah yaitu salah satunya adalah trend tidka membawa peralatan sekolah ke sekolah. Fenomena ini  biasanya dilakukan oleh siswa laki-laki, karena biasanya siswa laki-laki berfikir lebih santai danlebih berani mengambil resiko untuk diomelin oleh guru berbeda dengan siswa perempuan yang cenderung lebih penurut. Namun walaupun fenomena ini dapat dikatakan negative, tapi pada kenyataannya teman saya yang sering sekali tidak membawa peralatan belajar tetap memiliki prestasi yang cukup baik. Pada saat dia tidak membawa buku biasanya mereka langsung menggunakan jurus meminta kertas dan meminjam pulpen/pensil kepada siswa yang masih mau meminjamkan dirinya. Jadi, anak yang sering tidak membawa peralatan s

Pendidikan Bahasa Indonesia Telah Gagal?

Semakin berkembangnya teknologi di era globalisasi saat ini membuat berbagai macam budaya dari luar dengan mudahnya masuk dan menggerus bahasa asli yaitu bahasa Indonesia. Banyaknya generasi muda yang lebih memilih bahasa gaul untuk mereka pakai membuat bahasa Indonesia semakin tergeser kedudukannya. Anak muda sekarang ini cenderung merasa lebih keren apabila berbicara menggunakan bahasa gaul atau alay, apabila sudah seperti ini dimanakah peran pendidikan seharusnya? Pendidikan bahasa Indonesia sendiri ialah pengajaran dan pembelajaran dari bahasa Indonesia dengan tujuan agar siswa dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Semakin banyaknya anak yang menggunakan bahasa gaul dan alay seperti bikes, btw, gaje, dan keleus, semakin dipertanyakannya juga tentang bagaimana pendidikan bahasa sebenarnya. Pendidikan bahasa Indonesia yang masih menggunakan cara tradisioal dan cenderung membosankan kini telah dikalahkan oleh kekuatan media social yang hampir dimiliki oleh semua anak,

Durasi Belajar Pendidikan Indonesia

Dalam melakukankegiatan belajar, salah satu hal yang paling harus diperhatikan adalah durasi dari belajar tersebut. Mengapa demikian? Durasi belajar mampu menjadi patokan efektivitas dari keberhasilan dalam kegiatan belajar seorang anak, tidak semua durasi belajar yang lama berarti semakin bagus kualitas belajar anak tersebut. Durasi belajar yang baik adalah belajar dalam jangka waktu seperlunya/padatnya materi yang dapat dipahami oleh anak. Apabila kita tengok durasi waktu belajar pendidikan di Indonesia, apakah sudahkah tepat? Durasi belajar pendidikan di Indonesia termasuk durasi yang panjang apabila dibandingankan dengan Filandia yang merupakan salah satu negara dengan pendidikan terbaik, misalnya apabila pelajaran matematika di Indonesia berdurasi 90 menit sedangkan di Filandia hanya 45 menit saja. Tapi apabila dilihat dari segi kualitas waktu belajar pendidikan di Filandia mereka lebih bisa menghasilkan nilai lebih baik dibandingkan dengan kualitas belajar Indonesia yang ce

K13 : Baru Masuk SMA Langsung Penjurusan

“ Kurikulum 2013 mengamanatkan peminatan jurusan murid SMA ditentukan sejak kelas X…..” Sepenggal berita dari kompasiana diatas membuat saya pada saat itu cukup merasa kebingungan yang menimbulkan berbagai macam pertanyaan seperti Serius penjurusan dari kelas 10        ? Apa ngga kecepetan? Trus gimana kita nentuin cocok dijurusan IPA tau IPS? Saat mantan pelajar SMP  tersebut bahkan belum mengecap seperti apa pendidikan di SMA, mereka sudah harus mengambil keputusan yang sdikit banyak akan memepengaruhi masa depan mereka. Dapat dikatakan mempengaruhi masa depan karena penentuan jurasan IPA atau IPS di SMA akan menentukan bagaimana mereka akan menentukan kuliah mereka. Penjurusan dilakukan diawal kelas 10 oleh pemerintah memiliki tujuan agar siswa SMA dapat lebih focus dari awal mempelajari pelajaran sesuai dengan jurusan yang telah ditentukan dan agar dapat lebih komprehensif belajar. Hal ini saya rasakan sendiri ketika akan masuk ke pendidikan SMA, karena sekolah yang akan

Menambah Pengetahuan dengan “Laptop Si Unyil”

Dalam menonton televisi setiap orangtua pasti akan memberikan tontonan yang terbaik bagi buah hatinya, tontonan yang baik adalah tontonan yang memeberikan pengaruh positif terhadap orang yang menontonnya. Dari sekian banyaknya program TV yang ada, hanya ada segelintir program TV edukatif didalamnya dan itupun terkadang dengan pengemasan yang formal dan membosankan sehingga kurang cocok untuk anak-anak. Adapun berbagai macam tayangan program televesi  yang telah di sediakan oleh pihak stasiun TV, salah satu dari sekian banyak program yaitu Laptop Si Unyil. Laptop Si Unyil tersendiri yaitu merupakan sebuah acara TV yang ditayangkan di Trans7. Tayangan laptop si unyil menyajikan tayangan yang memiliki nilai edukasi yang tentunya akan menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat diambil dari acara ini dan tanpa meninggalkan tujuannya sebagai tontonan anak yang informatif. Laptop si unyil merupakan salah satu dari hasil perkembangan pendidikan yang inovatif karena laptop si unyil  mer

Penekanan Materi dalam Belajar

Setiap pendiddikan pasti memiliki tujuan yang baik, terlebih lagi pendidikan yang dikemas secara formal yang diselenggarakan oleh pemerintah. Berbagai macam system dirancang sedemikian rupa untuk membentuk generasi maju agar dapat membangun bangsa.  Namun, pendidikan Indonesia saat ini kurang relevan karena lebih menekankan pada meteri saja. Pendidikan saat ini lebih memforsir pada pemebelajaran materi saja, padalahal pemebajaran praktek seperti bekebun dan membntu oran tua bisa bisa dijadikan pendidikan dan biasanya lebih akan melekat pada diri anak yang melakukannya. Dalam pendidikan ini menurut saya buth penyegaran agar pembelajaran todak hanya terpaku dengan materi yang sifatnya hanya kognitif saja. Keberhasilan suatu pendidikan sebenarnya bukan dilihat dari aspek kognitif saja tapi seharusnya yang lebih diutamakan adalah aspek afektif. Aspek afektif ini menentukan bagaimana karakter seorang anak melalui cerminan sikapnya, dimana aspek ini lebih lebih sering dipakai nak dalam keh

Etika Anak Jaman Sekarang

Di era globalisasi saat ini, begitu mudahnya bagi siapapun mendapatkan informasi yang diinginkannya. Dengan didukung kemajuan teknologi yang semakin pesat diharapkan generasi penerus bangsa menjadi yang lebih baik dan intelek untuk menjadu benih-benih pemimpin bangsa kelak. Namun seperti dua mata pisau, berkembangnya tekonolgi bisa mengakibatkan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari kemajuan zaman/teknologi adalahsemakin mudahnya orang mengakses pengetahuan dengan cepat dimanapun dan kapanpun. Adapun dampak negatifnya adalah karena begitu mudahnya pertukaran informasi yaitu dengan melalui teknologi memudahkan juga budaya luar untuk masuk kedalam negeri yang dapat menyebabkan lunturnya nilai-nilai bangsa Indonesia. Saat ini kita sebagai sebuah bangsa tengah mengalami krisis etika, dimana sungguh memperihatinkan karena pelakunya adalah anak bangsa yang mana merupakan benih-benih pembangun bangsa ini. Lunturnya nilai-nilai tata karma/etika yang dulu sudah diajarkan s

Pengalaman Berkesan Mendampingi Anak Tunagrahita

Apakah kalian tahu apa itu tunagrahita? Seringkali kita mendengar mengenai anak berkebutuhan khusus, anak berkebutuhan khusus merupakan anak-anak yang memiliki keistimewaan sendiri pada dirinya. Anak tunagrahita termasuk kedalam anak berkebuthan khusus, tunagrahita sendiri adalah keadaan dimana seorang anak mengalami hambatan dan keterbelakangan mental intelektual jauh dibawah rata-rata sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun social dan karenanya memerlukan layanan pendidikan khusus. Saya tidak pernah terfikir sedikitpun akan mendapatkan kesempatan mendampingi belajar anak tunagrahita. Mata kuliah Pendidikan Inklusi yang harus saya selesaikan menuntut saya untuk melakukan observasi mengenai anak tunagrahita, dari sana saya jadi memiliki kesempatan untuk bertemu dan mengetahui bagaimana sebenarnya anak tunagrahita itu. Sebelum bertemu dengan anak tunagrahita jujur saya merasakan  ada sedikit rasa takut, namun setelah bertemu dan berinteraksi s

Positive Parenting

Istilah Positive Parenting akhir-akhir ini telah menjadi viral dikalangan pendidik. Namun, sudahkah anda familiar dengan istilah “Positive Parenting” ? Di berbagai situs blog mengenai pendidikan biasanya telah banyak dibahas mengenai istilah tersebut mulai dari pengertian positive parenting, bagaimana penerapan yang benar, manfaatnya, dll. Setiap orangtua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya dan akan mencari berbagai metode/cara mendidik yang tepat untuk si buah hati yang dengan salah satunya dengan menggunakan positive parenting. Positive parenting sendiri adalah pendekatan positif dalam pengasuhan anak yang dilakukan oleh orangtua. Dalam pendekatan ini, orangtua menjalin relasi yang saling menghargai dengan buah hatinya (sumber: anakku.net). Namun, pada pelaksanaannya terkadang orangtua sering keliru seperti penerapan disiplin kepada anak dengan menggunakan kata “Jangan”. Berikut pengganti kata “jangan” dalam positive parenting: 1.       “Jangan lari

Sekolah Bukan Tempat Penitipan Anak

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa /murid di bawah pengawasan guru. Sekolah adalah tempat didikan bagi anak anak. tujuan dari sekolah adalah mengajar tentang mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan bangsa (sumber: kompasiana) . Guru/pihak sekolah bukanlah satu-satunya yang berperan dalam menentukan keberhasilan dari pendidikan, orang tua juga memiliki peran yang sangat penting terhadap keberhasilan pendidikan sehingga perlu keterlibatan lebih dari para orangtua dalam proses pendidikan putra-putrinya. Namun sejalan dengan perkembangan zaman banyak orangtua saat ini kurang memperhatikan pendidikan putra putrinya. Banyak orang tua saat ini khususnya Ibu disibukkan oleh karirnya (pekerjaan) sehingga orang tua hanya memiliki sedikit waktu bahkan terkadang tidak memiliki waktu sama sekali, padahal seperti yang kita ketahui bahwa ibu merupakan tiang primer sebagai penentu keberhasilan pendidikan bagi seorang anak. Angka kenakalan rema

Nyontek Masal

Pendidikan saat ini merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia, pendidikan dibutuhkan oleh setiap manusia untuk bekal  menjalani hidup. Pelaksanaan pendidikan tidak selalu bersih dan berjalan begitu saja dengan lancar, banyak berbagai permasalahan yang mengiringi seperti kecurangan dalam hal menyontek. Hampir semua orang pasti pernah menyontek tidak terkecuali diri saya sendiri hehe, para pelajar saat ini mulai tertanam di fikran mereka bahwa kebiasaan buruk dalam menyontek adalah hal yang lumrah untuk dilakukan. Alasan klasik pelajar menyontek saat ulangan antara lain: materi yang di ulangkan sangat banyak, sulit memahami materi, dan tidak belajar. Sangat disayangkan bahwa alasan anak menyontek biasanya karena memang malas belajar. Paradigm lumrahnya menyontek dikalangan pelajar membuat menyontek saat ini seperti menjadi sebuah budaya yaitu “Budaya Menyontek”, lebih parahnya lagi terkadang menyontek sudah tidak dilakukan sendiri oleh individu namun de

Efek Sinetron Terhadap Pola Pikir Anak

Siapa sih yang tidak pernah menonton sinetron? Pasti hampir semua masyarakat Indonesia pernah menonton sinetron terkhusus ibu-ibu. Ibu-ibu biasanya sangat menyukai tayangan tersebut, namun terkadang tayangnya sinetron yang tidak sesuai dengan jam yang seharusnya membuat banyak anak-anak yang ikut menontonnya ditambah lagi dengan semakin berkurang bahkan sekarang nyaris hilang tontonan khusus untuk anak yang membuat anak beralih menonton tontonan yang seharusnya bukan untuk seusianya. Salah satu contoh dari sinetron yaitu sinetron Anak Jalanan yang tayang pada pukul 17.45 WIB, dimana jam tayang tersebut belum masuk jam tidur anak. Apabila kita perhatikan sekarang ini, banyak anak sekarang yang berperilaku tidak sesuai dengan umurnya seperti yang sempat viral yaitu “Dimas dan Mba Rurohnya”. Memang video tersebut sangat lucu dan menghibur dimana didalam video Dimas berterus terang ingin menjadi seperti Boy Anak Jalanan yang punya mobil banyak, motor banyak, dan wanita cantik (mbak ru

Pendidikan Kaum Borjuis

Gambar
Pemikiran untuk memberikan pendidikan anak yang terbaik membuat orangtua ingin anak mereka masuk sekolah internasional dan juga kuliah di luar negeri. Bagi sejumlah orang tua menyekolahkan anak ke sekolah internasional atau sekolah pendidikan kerjasama (SPK) adalah upaya memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya. Adapun salah satu faktor yang dapat dipertimbangan sebelum mendaftarkan anak adalah biaya, namun biaya pendidikan sekolah yang tergolong sangat mahal tidak menghalangi orangtua dalam mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk buah hatinya. Tak terkecuali artis Nia Ramadhani yang mendaftarkan anak sulungnya pada British School Jakarta. Jajaran angka di atas bukanlah biaya untuk masuk sebuah universitas, melainkan iuran/bayaran yang harus ditanggung oleh orangtua untuk Sekolah Dasar yang memang memiliki jumlah fantastis. Biaya tersebut pun bukanlah biaya total yang harus dibayarkan oleh orang tua sampai anaknya lulus, tapi digit-digit itu hanyalah berlaku untuk satu s

Tipe Belajar yang Tidak Sesuai

Banyaknya anak yang mengalami kegagalan dalam belajar membuat sebuah tanda Tanya, dimanakah letak kesalahan sebenarnya? Dalam belajar setiap anak pasti memiliki gaya belajar masing-masing. Gaya belajar ini dapat menentukan keberhasilan belajar anak, karena apabila anak tepat dalam menentukan gaya belajar yang sesuai maka anak akan lebih mudah menyerap pelajaran yang diberikan, begitupun sebaliknya apabila anak tidak tepat dalam menentukan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya maka anak tersebut akan mengalami kelsulitan dalam menyerap pelajaraan yang diberikan. Berikut merupakan 3 Tipe Belajar Anak yang dikutip dari Child Central: 1.     Visual Tipe visual bisa menyerap pelajaran lebih baik dengan melihat. Mereka lebih suka melihat atau membaca terlebih dulu sebelum belajar hal-hal baru. Diperkirakan, sebanyak 80% pelajaran bisa dimengerti melalui penglihatannya. Membaca buku dan melihat gambar adalah cara belajar yang paling disukainya. 2.     Auditory Anak dengan tipe

Budaya Sistem Kebut Semalam (SKS) di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pengetahuan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam belajar, biasanya dilakukan dengan test. Agar bisa mencapai keberhasilan tersebut, banyak cara yang dilakukan oleh para pelajar, salah satunya yaitu engan Sistem Kebut Semalam (SKS). Sistem Kebut Semalam (SKS) merupakan sebuah sistem belajar extra cepat yang baru dilakukan H-1 bahkan terkadang lakukan H-Jam dari pelaksanaan ujian (sumber: kompasiana oleh clara laviana). Sistem ini mungkin sudah menjadi sistem favorite bagi seluruh peserta didik atau mungkin sekarang sudah menjadi budaya, manajemen waktu yang kurng baik dan semangat belajar yang kurang membuat sistem ini menjadi jalan keluarnya padahal banyak dampak negatf yang ditimbulkan seperti tugas/nilai yang dihasilkan tidak menjadi maksimal. Jadi, sebaiknya agar belajar menjadi lebih efektif para pelajar harusmenggantikan metode SKS dengan mencicil dan mengama

Youtube Sebagai Media Pembelajaran

Di era modern saat ini menggunakan cara-cara konvesional seperti metode ceramah dalam pembelajaran sudah mulai bergeser. Pergeseran dalam pendidikan khususnya pada pembelajaran di kelas mengikuti perkembangan teknologi. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi melalui youtube sebagai media pembelajaran. Apa itu Youtube? YouTube  adalah sebuah situs web  berbagi video  yang dibuat oleh tiga mantan karyawan  PayPal  pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Youtube merupakan salah satu penyedia layanan video terbesar saat ini , Youtube juga sangat cocok bagi kita yang ingin mencari informasi tanpa harus membaca artikel , Umumnya video-video di Youtube adalah klip video klip,  Acara  TV, Film serta video buatan para penggunanya sendiri.  Seiring dengan berkembangnya kebutuhan untuk menunjang pembelajaran,   YouTube mencoba menyesuaikan diri dengan dunia pendidikan melalui layanan YouTube for School. Situs video  sharin

Google Sarana Cepat Memperoleh Pendidikan

Pada zaman modern memperoleh pendidikan bukan lagi harus berada di dalam kelas dan bertatap muka dengan guru. Pendidikan pada zaman modern sudah bisa diakukan dimana saja dan kapapun yang dapat disesuaikan dengan kesibukan kita. Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia semakin membutuhkan informasi/pengetahuan secara cepat dan akurat. Dari kebutuhan tersebut dan di dukung oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat terciptahlah salah satu solusi dari masalah tersebut yaitu Google. Google artinya ialah mesin pencari di Internet dan merupakan nama  search engine  di Internet.  Contoh search engine  yang biasanya dipakai adalah Google, Yahoo, ask.com dan lain-lain. Search engine biasanya dapat diakses dengan menggunakan web browser seperti Mozilla, Firefox, Opera atau Internet Explorer. (sumber: arharetaleiipa4.wordpress.com ) Search engine mana yang merupakan favorit anda?  Ketersediaan informasi/pengetahuan yang ada pada google sudah hampir bisa dikatakan lengkap. Apabil

Pentingkah Pendidikan Prasekolah?

Pendidikan prasekolah merupakan pendidikan yang diperuntukkan anak usia dibawah 6 tahun. Salah satu bentuk pendidikan prasekolah adalah Taman Kanak-kanak/PAUD. Pendidikan prasekolah juga dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan anak diluar keluarga serta mempersiapkan anak untuk memasuki sekolah dasar, sehingga anak tidak kaget/tidak siap ketika memasuki pendidikan formal. Pendidikan prasekolah di atur dalam P ermendiknas RI No.58 tahun 2009, yang terdiri dari empat tingkatan yaitu: Berikanlah mainan yang bermanfaat, tidak perlu yang mahal, misalnya congklak, balok bongkar pasang, dough (lilin yang dapat di bentuk) mainan ini dapat melatih konsentrasi dan motorik anak atau mainan lain yang membantu perkembangan aktifitas dan kreatifitas anak. §   Pura-pura membaca cerita bergambar dalam buku dengan bahasa sendiri §   Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung §   Membaca nama sendiri

Mana yang lebih baik, Nama Besar Perguruan Tinggi atau Jurusan yang tepat?

Setiap manusia pasti pernah dihadapkan dengan yang namanya "mengambil keputusan", pengambilan keputusan terkadang membuat banyak orang mersa galau. kegalauan seperti ini juga dirasakan saya ketika pengambilan keputusan dalam menuntukan jurusan dan universitans mana yang akan ambil. Dalam setiap pengambilan keputusan pasti setiap orang memiliki alasannya, sama dengan memilih mau pilih nama besar universitas atau jurusan yang tepat.  Memilih Nama Besar Universitas Tipe calon mahasiswa ini biasanya tidak mau berpaling dari kampus impiannya, mencoba semua jalur masuknya, dan memilih apapun jurusannya.  Misalkan anda ingin sekali kuliah di Universitas Indonesia. Anda ingin masuk jurusan psikologi, namun ternyata anda tidak dapat memenuhi passing grade jurusan pendidikan dokter di universitas Indonesia. Maka anda banting stir ke ilmu hukum. Tapi  lagi-lagi anda tidak dapat memenuhi passing grade dari jurusan tersebut hingga pada akhirnya anda memilih jurusan sastra belanda

Bangga Jadi Mahasiswa PGSD

Pernahkah anda mendengar apa itu PGSD? M ungkin diantara kalian sudah ada ataupun belum tahu apa itu PGSD PGSD atau Pendidikan Guru Sekolah Dasar merupakan jurusan yang pencetak guru-guru Sekolah Dasar di Indonesia, mungkin banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap PGSD dengan berbagai alasan, salah satu alasan terbesarnya ialah karena statusnya mengajar Sekolah Dasar. Persepsi terhadap profesi guru yang tidak sehebat dibandingkan dengan profesi lain seperti arsitek, manajemen, akutansi dll juga membuat anggapan guru sebagai profesi yang kurang bergengsi. Terlebih lagi mengajar anak SD banyak dikatakan tidak sulit, tapi pada faktanya mengajar anak SD itu lebih sulit karena guru SD membangun pondasi suatu pendidikan jadi jangan pernah bilang kalau guru SD tidak sehebat guru di SMP atau SMA. Beberapa alasan yang membuat bangga kuliah di jurusan PGSD: Self respect dari orang sekitar kuliah di PGSD secara tidak langsung mendidik kita baik dari cara berpakaian, cara bicar