Pendidikan Kesehatan di Daerah 3T
Sulitnya akses ke daerah 3T
(terdepan, terluar dan tertinggal) membuat pembangunan menjadi terhambat dan
sulit untuk dilakukan, dimana masyarakat biasanya cenderung masih berpegang
pada cara-cara lama atau bersifat tradisional. Penggunaan cara lama yang
bersifat tradisional inilah yang membuat masyarakat cenderung hanya menggunakan
apa yang ada di sekitar mereka (alam) tanpa mengetahui apakah baik untuk
kesehatan atau tidak k. Selain itu, fasilitas penunjang kesehatan di daerah 3T (terluar,
terdepan, dan tertinggal) seperti puskesmas dan kurangnya sosialisasi yang
diberikan oleh pemerentah membuat masyarakat yang berada di wilayah 3T kurang
memahami bahkan cenderung tidak tahu bagaimana cara menjaga kesehatan dirinya dan
keluarga dengan baik dan benar, bahkan tidak sedikit masyarakat yang meninggal.
Hal ini seharusnya sudah tidak
terjadi lagi, pemerintah khususnya kementrian kesehatan harus lebih berkerja
keras untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Banyak cara yang dapat dilakukan
seperti pembangunan tempat pelayanan kesehatan khususnya puskesmas yang lebih
Midas di jangkau agar dapat diakses oleh masyarakat kurang mampu, edukasi
melalui pendidikan formal sejak dini seperti cara mencuci tangan yang benar, sosialisasi
mengenai hidup sehat dengan cara menjaga kebersihan diri serta lingkungan, membangun tempat mandi, cuci, kakus yang layak
dll. Apabila cara-cara tersebut dilakukan dengan benar, maka insyaallah akan
berkurangnya masyarakat yang miskin pengetahuan kesehatan.
Komentar
Posting Komentar