Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Menanam Masa Depan

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti menginginkan masa depan yang cerah, sukses, dan bahagia. Namun, untuk mencapai masa depan yang cerah, sukses dan bahagia tidaklah mudah, banyak hal yang harus kita korbankan dari waktu, tenaga sampai materil. Sebanyak apa pengorbanan dan sekeras apa usaha yang kita lakukan inilah akan menentukan bagaimana masa depan kita nantinya. Seperti kisah yang dibuat oleh Tere Liye dimana ada seorang anak yang sering sekali bolos sekolah untuk bermain dan menangkap belalang sampai ia berbohong. Sampai pada suatu hari ibu dari anak tersebut mengajak ke kebun untuk membantu di kebun sebagai hukumannya dan hari selanjutnya begitu terus. Hari berganti dan bukan ibu yang membawa anak tersebut ke kebun melainkan bapak dari anak itu, sang bapak menjelaskan kenapa si anak harus menanam pohon sengong itu saat ini, karena suatu saat 20 tahun yang akan mendatang kebun itu akan menjadi milik si anak dan jika si anak ingin membangun rumah pohon sengong yang

Pembelajaran Tematik K13

Perubahan kurikulum dari KTSP/Kurikulum 2006 menjadi Kurikulum 2013 mempengaruhi proses pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran tematik masih mempunyai beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut: Sering terjadinya keterlambatan buku oleh pihak dinas/Pemerintah. Sarana prasarana penunjang belum sepenuhnya terpenuhi, seperti kurangnya ruang kelas yang menjadikan kelas harus dibagi menjadi dua sesi. Alokasi waktu yang terkadang tidak sesuai dengan bobot materi yang akan di ajarkan. Fasilitas alat peraga/penunjang (media) pembelajaran masih kurang, namun kekurangan ini dapat membuat guru menjadi lebih kreatif untuk membuat/mengganti media tersebut. Selain sarana dan prasarana, kompetensi guru dalam pembelajaran tematik juga harus di perhatikan. Peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran tematik dapat di lakukan dengan mengirim guru mengikuti pela

Pendidikan Empati

Setiap tahun kasus pembunuhan di Indonesia terus menerus meningkat, dalam kasus pembunuhan itu tidaklah hanya para orang dewasa sebagai pelakunya bahkan anak-anak yang tergolong masih remaja juga melakukannya entah dengan alasan syarat untuk masuk geng motor atau apapun itu. Hal seperti ini harus kita anggap dengan serius, karena jika di biarkan akan sangat membahayakan masyarakat. Kenapa seseorang bisa membunuh? Banyak sekali faktor untuk menjawab pertanyaan diatas seperti faktor dendam, faktor kejiwaan, faktor tekanan dan lain-lain. Namun, tahukah kalian akar dari permasalahan tersebut itu apa? Akar dari permasalahan tersebut adalah kurangnya rasa empati yang di miliki. Kurangnya rasa empati yang ada dalam diri membuat orang tersebut berbuat sesuka hatinya tanpa mau memikirkan akibat dari perbuatan yang orang itu lakukan kepada orang lain. Pentingnya penanaman sikap/rasa empati membuat semua pihak harus saling berkerjasama entah itu orang tua, lingkungan dan sekolah. Seko

Tepat Memilih Jurusan

Kegalauan dan kebimbangan pasti pernah di rasakan hampir seluruh calon mahasiswa, tidak sedikit diantara kita salah memilih jurusan di perguruan tinggi. Banyak sekali orang yang memilih jurusan hanya dengan mempertimbangkan minat dan bakat saja bahkan ada orang yang hanya melihat dari minat saja. Namun, cukupkah hanya dengan mempertimbangkan minat dan bakat untuk memilih jurusan di perguruan tinggi? Menurut Ina Liem dan Budi Prast   dalam bukunya yang berjudul Kreatif Memilih Jurusan mengemukakan ada empat faktor yang menjadi acuan dalam memilih jurusan yaitu Minat, Bakat, Kepribadian dan  Live values. Minat, banyak sekali orang yang tidak mengetahui bahwasanya dalam memasukkan minat sebagai penentu jurusan bukanlah hanya sekedar minat. Minat masih harus dibagi lagi yaitu minat hobi, minat pekerjaan, dan minat belajar. Seperti seseorang yang menyukai kimia belum tentu akan cocok dalam jurusan tehnik kimia, karena dalam tehnik kimia yang harus di sukai pertama kali yaitu mate

S1 vs D3

Bagi para calon mahasiswa pasti pernah merasakan kebimbangan ketika memilih jurusan, universitas sampai tipe pendidikan apa yang akan di jalankan kedepannya. Kali ini penulis akan membahas mengenai S1 dan D3, karena saat ini S1 dan D3 memiliki peminat yang paling banyak diantara berbagai program  yang ada. Sebelum kalian mau lanjut kuliah di program S1 atau D3, yuk simak lebih dalam lagi apa itu S1 dan D3!           S1 Pembelajarannya lebih luas dan bersifat teoritis apabila di banding akan dengan D3. Biasanya harus lebih fokus/konsentrasi tinggi dalam pelajaran maupun dalam pembuatan skripsi dengan rentang waktu 3-4 tahun untuk menyelesaikan program   S1. Dalam proses pembelajarannya, S1 terbiasa melakukan riset, penelitian dan memperdalam teori.           D3 Pembelajarannya lebih terfokus pada keterampilan-keterampilan tertentu (praktek) untuk menyiapkan para mahasiswa masuk ke dunia kerja. Durasi belajar D3 bisanya lebih sebentar di bandingkan S1 yaitu 3 tahun, t

Resume Buku Filsafat Pengetahuan

Gambar
IDENTITAS BUKU          I. FILSAFAT PENGETAHUAN 1.        Pendidikan dan Logika Berpikir Pendidikan di indonesia dianggap telah gagal, walaupun tidak sepenuhnya gagal karena masih adanya siswa berprestasi diajang internasional. Pendidikan Indonesia dianggap gagal karena rendahnya dunia pendidikan dalam menumbuhkan kreativitas berpikir peserta didik. Adanya ukuran seperti akreditas membuat pendidikan hanya tertuju untuk mencapai ukuran tersebut, sehingga membuatpendidikan  malas untuk mencapai lebih. Hal tersebut dapat diubah salah satunya dengan cara pembelajaran mengaransemen semangat individu dalam menyelesaikan masalah dengan berfikir lebih kritis dan terurai sesuai dengan tingkatan pendidikan yang ditempuh. 2.        Mengapa Filsafat Pengetahuan Filsafat yang diajarkan sesuai proporsinya dapat memberi arti akan penting nya pengembangan orientasi, tujuan dan peta kehidupan seseorang. Filsafat merupakan induk b ilmu karena ilmu lahir dari pemikiran filsafat. Filsaf

Resume Buku Filsafat Ilmu

Gambar
Identitas Buku Judul Buku          : Filsafat Ilmu, Mengurai Ontologi, Epistimologi, dan Aksioloigi Pengetahuan Penulis                 : Prof. Dr. Ahmad Tafsir Penerbit               : PT Remaja Rosdakarya, Bandung Tahun Terbit        : 2004 Jumlah Halama n : 247 h a l a m an Cetakan              : Pertama BAB 1 PENDAHULUAN Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang telh diketahui oleh manusia. Dalam buku filsafat ilmu ini akan dijelaskan mengenai tiga pengetahuan yaitu penetahuan filsafat, penetahuan sains, dan pengetahuan mistk. ·     Pengetahuan filsafat merupakan pengetahuan yang bersifat rasional namun belum disertai dengan bukti (empiris). ·    Pengetahun sains merupakan pengetahun yang  bersifat rasional dan empiris (disertai dengan bukti), memiliki metode sain. ·   Pengetahuan mistik merupakan pengetahuan yang bersifat abstrak, dimana kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara empiris dan biasanya tidak rasional. Adapun penget